Gegap gempita Liga 1 2022 langsung menyuguhkan kabar duka. Satu suporter tewas, yakni mendiang Tri Fajar Firmansyah.
Pada Selasa (2/8/2022), kabar duka itu datang dari sepakbola Indonesia. Pendukung PSS Sleman, Tri Fajar Firmasyah, mengembuskan nafas terakhirnya.
Fajar sempat dikritis akibat menjadi korban salah sasaran. Pria yang berprofesi sebagai tukang parkir itu dikeroyok suporter, yang entah dari mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi pekan lalu, yang diawali dari digelarnya pertandingan Persis Solo vs Dewa United di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Senin (25/7). Sempat terjadi keributan suporter Persis, yang terjadi di kawasan Tugu, Pal Putih, Yogyakarta.
Suporter Solo yang hendak ke Magelang, terlibat bentrokan di sejumlah titik di Yogyakarta. Kemudian, Tri Fajar Firmansyah menjadi korban salah sasaran, yang sebenarnya sedang menjaga parkir di kawasan Babarsari. Setelah koma beberapa hari, pendukung PSS Sleman itu meninggal dunia tadi malam.
PSS Sleman langsung berduka usai kehilangan suporternya. Tri Fajar Firmansyah sendiri merupakan bagian dari komunitas BTCY PSS Sleman, kelompok suporter BCS PSS Sleman. Akun BTCY_PSS1976 kemudian juga kabar menyampaikan duka tersebut.
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un. Keluarga besar PSS Sleman mengucapkan turut berduka atas berpulangnya saudara kita, Tri Fajar Firmansyah. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis PSS di akun Twitter-nya.
Tewasnya Tri Fajar Firmansyah jelas menambah preseden buruk pengelolaan sepakbola Indonesia. Apalagi, Fajar meninggal saat Liga 1 2022 sedianya baru bergulir pekan lalu.
Kompetisi sepakbola tertinggi Indonesia itu baru digelar pada 23 Juli lalu. Di pekan perdana baru digulirkan, yang amat disayangkan langsung membuat salah satu pecintanya meninggal dunia.
Kasus tewasnya suporter ini juga membuat masalah serupa terus berulang. Sebab masih segar di ingatan banyak pihak, beberapa waktu lalu kasus tewasnya suporter juga terjadi di Bandung.
Pada 16 Juni 2022, dua bobotoh harus meregang nyawa akibat kelalaian manajemen menggelar pertandingan Piala Presiden. Keduanya hendak menyaksikan pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Kelalaian manajemen, yang membuat penonton membludak di stadion, membuat dua bobotoh meninggal dunia. Keduanya tewas akibat berdesakan dan terinjak-injak saat memasuki stadion yang sudah penuh.
Ketua Divisi Pembinaan Suporter PSSI, Budiman Dalimunthe, sudah coba detikSport hubungi terkait kasus di Yogyakarta. Namun, dua kali upaya detikSport menghubunginya lewat pesan singkat tidak direspons pejabat sepakbola Tanah Air itu.
(yna/cas)