Menguak 'Ritual' Timnas U-16: Tatap Foto Orang Tua

Menguak 'Ritual' Timnas U-16: Tatap Foto Orang Tua

Muhammad Robbani - Sepakbola
Kamis, 11 Agu 2022 18:20 WIB
Timnas Indonesia U-16 lolos ke babak final Piala AFF U-16 2022 usai mengalahkan Myanmar lewat adu penalti di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (10/8/2022).
Menguak 'Ritual' Timnas U-16: Tatap Foto Orang Tua (Foto: Pius Erlangga/detikJateng)
Jakarta -

Timnas Indonesia U-16 punya ritual khusus setiap akan menjalani laga. Para pemain diminta menghadap ke dinding untuk menatap foto orang tua masing-masing.

Ritual Timnas U-16 ini diketahui dari video yang beredar luas di media sosial. Sambil menatap foto orang tua, para pemain nampak menangis terharu.

Adapun ritual ini memang menjadi senjata andalan Bima Sakti selaku Pelatih Timnas U-16. Timnas U-16 tak cuma butuh pengasahan mental, teknikal, maupun taktikal. Tapi pemain juga butuh motivasi lain, yang salah satunya bisa didapat melalui 'ritual' khusus yakni menatap foto orang tua sebelum bertanding!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ritual ini sebenarnya sudah kami lakukan sejak 2019 di era Marselino (Ferdinan) dan kawan-kawan. Dan memang sangat ampuh dan terbukti menjadi pelecut semangat dan motivasi karena melihat orang tua," kata Bima Sakti saat memberikan keterangan, Kamis (11/8/2022).

"Saya selalu meminta pemain mengingat pelatih mereka di SSB di akamdemi, dan orang tua. Itulah orang-orang yang sangat berjasa," ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

Terkini, bukan cuma foto saja yang menjadi sumber motivasi para pemain. PSSI kini langsung menghadirkan langsung para orang tua dan mantan pelatih pemain dari Sekolah Sepakbola (SSB) hingga mantan pelatih akademi sepakbola.

Diharapkan kehadiran orang tua dan mantan pelatih para pemain bisa membakar motivasi skuad Timnas U-16. Terdekat, Garuda Asia akan menghadapi Vietnam pada final Piala AFF U-16 2022, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8).

"Alhamdulillah orang tua mereka sudah pada datang. Buat kami tim pelatih menangani mereka sangat mudah karena pemain sebelumnya sudah dibina orang tua dan pelatih-pelatih akademi mereka," ucap Bima Sakti.

(aff/krs)

Hide Ads