Ada pengaruh Ondrej Kudela dalam penampilan reguler Riko Simanjuntak di Liga 1 2022. Bek Timnas Ceko pernah meminta Thomas Doll memainkan sang pemain mungil.
Riko awalnya diabaikan Thomas Doll pada pekan pertama Liga 1 saat Persija Jakarta dijamu Bali United pada 23 Juli lalu. Sebelumnya pemain lincah itu juga dicadangkan saat Persija main persahabatan melawan RANS Nusantara pada 16 Juli.
Thomas Doll nampak mau mengubah pakem permainan Persija dibanding para pelatih-pelatih terdahulu. Ia mencoba meninggalkan tradisi lama Persija yang mengandalkan permainan dari sisi flank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak masih dilatih Stefano Cugurra, Riko selalu diandalkan untuk menyisir sisi sayap lalu memberikan umpan ke kotak penalti. Hal itu yang coba diubah Thomas Doll dengan menerapkan gaya sepakbola berbeda sesuai filosofinya.
Terlepas dari itu, pemain-pemain Persija menilai kalau Riko terlalu bagus untuk hanya menjadi cadangan. Ondrej Kudela misalnya yang meminta Thomas Doll untuk memainkan Riko.
Pelatih asal Jerman pun kemudian menuruti permintaan itu. Riko akhirnya bermain di pekan kedua melawan Persis Solo, pada 31 Juli, sehingga kini sudah mencatat 8 penampilan dari 10 laga yang sudah dijalani Persija.
"Ya dia tidak lebih tinggi dari sebuah ember air, saya sering (bercanda) dengan mengatakan ini kepadanya. Dia hebat, Riko populer, orang-orang sangat menyukainya," kata Kudela dalam wawancara yang tayang di Youtube VyridaFootball.
"Awalnya dia tidak bermain, tetapi saya dan rekan setim lalinnya mengatakan kepada pelatih bahwa dia harus bermain karena dia pemain bagus," ujarnya.
Riko benar-benar membayar kepercayaan yang diberikan Thomas Doll. Ia kerap menjadi pembeda kala permainan Persija buntu.
Eks pemain Semen Padang itu kini tak hanya mengandalkan kecepatan atau menjelajahi sisi sayap saja. Tetapi ia juga mengandalkan teknik individunya untuk menahan bola dan memberikan passing-passing yang menciptakan peluang.
"Kemudian dia (Riko) mulai bermain dan kami tidak pernah kalah sejak saat itu. Bahkan sebelumnya saya mengatakan bahwa dia seharusnya bermain melawan Madura United sejak awal. Dia sangat teknikal, kecil, sulit untuk merebut bola darinya. Dia sangat kecil sehingga dia harus dihentikan dengan kartu kuning (pelanggaran)," tutur Kudela.
"Dia juga membuat saya kesulitan di lapangan latihan. Tetapi memang banyak pemain cepat di liga itu (Liga 1). Saya bahkan berkali-kali tidak tahu apa yang harus dilakukan, sulit untuk mengendalikan situasi tanpa melakukan pelanggaran," ucapnya.
(cas/ran)