Presiden FIFA soal Kanjuruhan: Hari yang Gelap di Sepakbola

ADVERTISEMENT

Presiden FIFA soal Kanjuruhan: Hari yang Gelap di Sepakbola

Afif Farhan - Sepakbola
Minggu, 02 Okt 2022 16:59 WIB
This picture taken on October 1, 2022 shows security personnel (lower) on the pitch after a football match between Arema FC and Persebaya Surabaya at Kanjuruhan stadium in Malang, East Java. - At least 127 people died at a football stadium in Indonesia late on October 1 when fans invaded the pitch and police responded with tear gas, triggering a stampede, officials said. (Photo by AFP) (Photo by STR/AFP via Getty Images)
Presiden FIFA soal Kanjuruhan: Hari yang Gelap di Sepakbola (Foto: AFP via Getty Images/STR)
Jakarta -

Gianni Infantino, Presiden FIFA mengucapkan duka cita mendalam terhadap Tragedi Kanjuruhan. Baginya tragedi itu jadi hari yang gelap di sepakbola.

FIFA sebagai induk sepakbola dunia memberi perhatian kepada Tragedi Kanjuruhan. Tragedi yang pecah selepas laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam WIB.

Sekitar 174 korban meninggal dunia (data per pukul 16.00 WIB). Itu diakibatkan, para suporter yang berdesakkan keluar stadion karena kepanikan setelah tembakan gas air mata.

Namun sebelumnya, kericuhan sudah pecah di lapangan setelah peluit panjang berbunyi. Pihak kepolisian coba menahan para suporter yang mencoba menyerang offisial dan pemain Arema serta pemain-pemain Persebaya.

Dilansir dari situs resmi FIFA, Gianni Infantino selaku Presiden FIFA mengucapkan belasungkawa. Gianni begitu terpukul mendengar tragedi yang telan banyak korban jiwa pada Tragedi Kanjuruhan.

"Dunia sepakbola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," ujarnya.

"Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi memilukan," tambahnya.

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini. Bersama FIFA dan komunitas sepakbola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban, mereka yang terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia pada situasi yang sulit ini," tutupnya.

(aff/nds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT