Ada Petisi Minta Iwan Bule Mundur dari PSSI, Pemerintah Takkan Intervensi

Ada Petisi Minta Iwan Bule Mundur dari PSSI, Pemerintah Takkan Intervensi

Mercy Raya - Sepakbola
Senin, 10 Okt 2022 18:40 WIB
Ketum PSSI Mochamad Iriawan (iwan Bule) bertemu Menpora Zainudin Amali. Pertemuan itu bahas nasib kompetisi sepakbola di Indonesia yang mati suri gegara Corona.
Ketum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dan Menpora Zainudin Amali. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menyusul Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, muncul petisi agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari posisinya. Menpora Zainudin Amali mengomentari dengan menegaskan pemerintah takkan melakukan intervensi.

Tuntutan agar Mochamad Iriawan, yang akrab disapa Iwan Bule, untuk mundur dari jabatannya itu muncul lewat sebuah petisi di Change.org. Iwan Bule diminta mundur sebagai pertanggungjawaban atas peristiwa yang memilukan tersebut.

Lantas bagaimana dengan respons Menpora Zainudin Amali soal permintaan publik kepada Iwan Bule?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya saya kira pemerintah sekali lagi tidak bisa masuk di dalam urusan itu. Tidak mungkin kita juga melakukan intervensi-intervensi," kata Amali saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senin (10/10/2022).

"Terhadap kegiatan keolahragaan pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan sesuai apa yang diperintahkan. Itu kan kita sudah punya pijakan UU Nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan."

ADVERTISEMENT

"Urusan federasi nasional, ada federasi internasionalnya. Nah, kita pemerintah memberikan yang terbaik kepada sepakbola Indomlnesia tanpa harus mencampuri urusan internal dari federasi olahraga masing-masing. Tak hanya cabor sepakbola tapi cabor lain juga," dia menjelaskan.

Menpora asal Gorontalo itu juga sekaligus menegaskan bahwa pemerintah terus mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

"Kita enggak mengevaluasi individu. Ini kan Presiden sudah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Tunggu saja apa yang dihasilkan tim itu. Boleh sekarang bisa memberikan kesimpulan sementara tapi harus tetap jalan," ujarnya.

Menpora juga menanggap adanya anggapan bahwa pemerintah sudah melakukan intervensi melalui komunikasi langsung antara Presiden RI Joko Widodo dengan FIFA.

"Ya, saya tidak tahu. Tanya FIFA. Jangan tanya saya. Artinya memungkinkan bisa intervensi? Kalau FIFA memberikan jalan itu bisa saja. Kalau sekarang kan ke Presiden. Mungkin saja ini dianggap extraordinary dari FIFA. Tapi sekali lagi kita harus hati-hati tak boleh menerjemahkan sesuai dengan apa yang kita mau," ujarnya menegaskan.

(mcy/krs)

Hide Ads