Keputusan Ruben Amorim menggeser-geser pemain Manchester United saat kalah dari Brentford dikritik. Paling dianggap aneh ialah Mason Mount di bek sayap.
Amorim secara terus-menerus menggeser posisi para pemainnya kala MU kalah 1-3 di markas Brentford akhir pekan lalu. Formasinya sama, hanya para pemainnya yang bergeser.
Di barisan tiga bek tengah misalnya, mulanya Matthijs de Ligt dan Luke Shaw mengapit Harry Maguire. Lalu De Ligt bergeser ke tengah saat Leny Yoro masuk dan Maguire keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susunan itu kembali berubah saat Shaw diganti, dengan Yoro berpindah ke kiri sementara Diogo Dalot ditarik dari wing-back kanan ke bek tengah-kanan. Di titik itu pula, Bryan Mbeumo yang bermain sebagai satu dari dua pemain nomor 10, menggantikan Dalot jadi bek sayap kanan.
Mason Mount lantas mengisi posisi 10 yang ditinggalkan Mbeumo, berduet dengan Matheus Cunha. Lalu di lima menit terakhir waktu normal, Joshua Zirkzee masuk menggantikan Patrick Dorgu dan langsung diplot sebagai nomor 10.
Sementara Mount pun digeser sebagai bek sayap kiri mengisi posisi yang ditinggalkan Dorgu. Perubahan konstan ini yang justru dianggap mengganggu stabilitas MU dan memberikan ketidaknyamanan terhadap para pemain.
Mantan kapten MU Gary Neville secara khusus mengecam keputusan Manajer Ruben Amorim memainkan Mason Mount di bek sayap kiri. Mount bahkan selama ini masih berjuang mencari pijakan di MU, di posisi aslinya yakni gelandang tengah.
"Anda tak bisa menempatkan Mason Mount di posisi bek sayap kiri. Maaf, itu tak bisa. Saya tak bisa menyaksikan Mason Mount bermain sebagai bek sayap kiri di sebuah tim sepakbola," kata Gary Neville dikutip Sky Sports.
"Saya sering kesulitan menyaksikan dia di posisi alaminya, tapi jujur menempatkan dia di sayap kiri, itu konyol. Sangat konyol."
(raw/aff)