PSSI melalui Rapat Komite Eksekutif (Exco) menyatakan untuk menghentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3. Gresik United mengaku kecewa dengan keputusan itu.
"Kalau dibilang kecewa otomatis iya, kami berharap ada solusi bagi pemangku kebijakan sepak bola di tanah air," ujar Direktur Operasional Gresik United, Thoriqi Fajrin, seperti dikutip dari situs resmi klub.
Gresik United merasa keputusan menghentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 musim ini memberatkan klub. Hal ini karena ibarat klub sudah mengeluarkan tenaga, pikiran serta finansial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim kami sudah onfire, Stadion Gelora Joko Samudro juga sudah dinilai melalui risk assement oleh Mabes Polri. Hasilnya, tidak mengecewakan dan layak dipakai untuk kompetisi liga 1 dan 2. Kalau dihentikan sama saja kami sudah bekerja tapi tak ada hasilnya," kata Kaji Ricky sapaan akrab Thoriqi Fajrin.
Dihentikannya kompetisi Liga 2 berdampak juga pada pemain. Mereka yang mencari nafkah disitu otomatis harus menganggur tanpa ada kompetisi.
Mengenai 20 klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak lanjut versi Exco PSSI. Menurutnya sangat bertentangan dengan semangat klub, terlebih hampir sebagian besar home based (stadion tuan rumah) sudah dinilai, dan tentunya mengeluarkan biaya tidak sedikit karena operasional tim risk assement biayanya ditanggung oleh klub.
Kekecewaan itu tidak hanya dialami manajemen Gresik United tapi juga pemain. Mereka mengaku sangat kecewa keputusan yang dikeluarkan oleh Exco PSSI. Ini karena profesi pemain bola sangat bergantung pada kompetisi.
Pada pertemuan owner klub Liga 2 pada 14 Desember 2022 di Hotel Sultan Jakarta, Thoriqi Fajrin tetap menyetujui kompetisi dilanjutkan. Anehnya, saat ada persetujuan kompetisi dihentikan dirinya merasa tidak menandatangani surat tersebut.
"Saya memang menandatangani, tetapi untuk kompetisi liga 2 tetap lanjut dengan sistem bubble jika sarana dan prasarana stadion masih perlu perbaikan," ungkap Kaji Ricky.
"Saya masih cross cek siapa yang menandatangani surat penghentian Liga 2 tidak dilanjutkan," pungkasnya.
(ran/krs)