Striker asal Belgia Yanis Mbombo menjadi pemain baru RANS Nusantara. Dulunya ia pernah bermain di kualifikasi Liga Champions, sohib masa kecil Michy Batshuayi juga.
Yanis Mbombo menjadi salah satu dari total empat pemain yang didatangkan RANS di deadline penutupan transfer tengah musim Liga 1 2022. Ia diperkenalkan bersama Agus Nova, Muhammad Tahir, Bayu Setiawan di Kantor Klub, Jakarta, Rabu (1/2/2023), malam, WIB.
Jauh sebelum ke Indonesia, Yanis Mbombo memulai kariernya cukup baik di Belgia bersama klub Standard Liege. Debutnya terjadi dalam laga Liga Europa saat timnya menjamu Elfsborg pada 12 Desember 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Standard Liege memang kalah 1-3 dari tamunya, tapi Yanis Mbombo adalah pencetak satu-satunya gol tuan rumah. Sebuah catatan yang lumayan apik buat pemain yang saat itu masih berusia 21 tahun.
Semusim kemudian Standard Liege naik level, kali ini main di kualifikasi Liga Champions 2014/15. Yanis Mbombo kebagian tampil sebanyak empat kali dengan catatan sebiji gol yang dicetaknya saat Standard Liege mengalahkan tuan rumah Panathinaikos 2-1.
Tapi tak banyak kesempatan yang didapatnya bersama Standard Liege dalam dua musim. Ia pun hijrah ke klub Prancis Auxerre pada 2014 yang saat itu merupakan peserta Ligue 2.
Di sana ia juga tak banyak mendapat kesempatan sehingga harus berulangkali pindah klub. Mulai dari kembali ke Belgia, Swedia, Swiss, Portugal, kembali ke Prancis, hingga Rumania.
Perjalanan kariernya tak seindah di awal. Dalam perbincangan bersama pewarta, ia menceritakan sedikit pandangannya terkait kegagalannya.
"Ya begini lah sepakbola, kadang di atas kadang di bawah. Ini sesuatu yang tidak bisa dijelaskan ketika kamu tak bermain atau ketika tak bisa mencetak gol. Dalam situasi seperti ini harus pindah ke tempat yang menginginkan kamu, saya pikir Indonesia satu-satunya yang menginginkan saya sehingga akhirnya datang ke sini," kata Yanis Mbombo.
"Pengalam saya bermain di Belgia, Swedia, Swiss, Belgia, banyak pengalaman juga main di Liga Champions, Liga Europa. Sekarang di Indonesia, saya pernah main bersama Carlos Fortes (striker PSIS Semarang) di Portugal, dia banyak cerita tentang Indonesia. Makanya saya ambil kesempatan ini," ujar pemain berusia 28 tahun itu.
Pemain yang pernah menimba ilmu di Anderlecht pada masa mudanya itu menyebut beberapa hal yang menghambat kariernya. Ada beberapa hal yang seharusnya tak terjadi agar kariernya berjalan mulus.
Tapi ia mengaku tak menyesalinya. Baginya saat ini adalah waktunya buat membuktikan diri setelah mendapat kepercayaan dari RANS yang mempercayainya untuk mengisi lini depan tim.
"Ada beberapa penyebabnya, dari salah mengambil pilihan, ada masalah cedera juga. Beberapa orang mengatakan Yanis tak selayaknya menjalani karier yang seperti ini. Sekarang saya sudah tidak muda lagi, ya ada salah mengambil keputusan dan cedera," tuturnya.
"Tapi saya sekarang menatap ke depan, sudah tak ada gunanya menyesali masa lalu. Saya di sini dan benar-benar mau melakukan hal bagus di tim dan negara ini," ucapnya bertekad.
Teman Michy Batshuayi & Sandy Walsh
Menariknya, ternyata Yanis Mbombo pernah bermain dengan beberapa nama yang cukup familiar bagi publik sepakbola Indonesia. Ia pernah main bareng Michy Batshuayi di Standard Liege dan Sandy Walsh saat masih di Anderlecht.
Michy Batshuayi tercatat bermain di Standard Liege pada 2011-2014. Sementara Yanis Mbombo juga di klub yang sama pada 2013-2017.
"Ya benar, Michy dia pemain yang sangat bagus. Saya kenal dia sangat lama, mungkin sejak saya 13 tahun. Saya bermain dengan dia di Standard Liege. Saya main laga pertama saya sebagai pemain profesional bersama Michy. Dia pemain yang sangat baik, kamu bisa lihat dia bermain sangat baik di Fenerbahce, mencetak banyak gol," tuturnya.
"Sebenarnya kariernya tidak mudah juga karena banyak merasakan peminjaman, tapi sepakbola memang seperti itu. Sekarang saya senang dengan kariernya, Michy sudah kembali ke kondisi terbaiknya," katanya.
Sementara dengan Sandy Walsh ia sama-sama pernah menimba ilmu di klub Anderlecht. Di klub itu mereka berdua menapaki berjuang menjadi klub profesional di usia mudanya.
"Ya saya tahu dia (Sandy Walsh) karena saat masih di Anderlecht dia di sana. Saya juga baca berita dia menjadi pemain Timnas Indonesia," ucap pemain kelahiran Brussels.
"Hal bagus buat dia karena sangat mau menjadi bagian Indonesia. Dia main lama di Belgia, pemain yang sangat bagus," ucapnya.
(aff/cas)