Eks Asprov PSSI Jabar Cerita soal Kontribusi Iwan Bule di Sepakbola

Eks Asprov PSSI Jabar Cerita soal Kontribusi Iwan Bule di Sepakbola

Randy Prasatya - Sepakbola
Rabu, 01 Mar 2023 19:08 WIB
Mochamad Iriawan alias Iwan Bule terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023. Pemilihan Ketua Umum PSSI dilaksanakan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan PSSi di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019). Iwan Bule didampingi dua orang wakil yaitu Cucu Sumantri dan Iwan Budianto.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Mantan Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Duddy S Sutandi, berkisah tentang kinerja Mochamad Iriawan di sepakbola. Dia menyebut Iriawan sosok yang mementingkan kepentingan umat.

Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule sudah tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Dia memutuskan mempercepat Kongres Luar Bias (KLB) berdasarkan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

TGIPF Kanjuruhan juga meminta pengurus PSSI di era Iwan Bule tidak maju dalam KLB PSSI periode 2023-2027. Iwan Bule memenuhinya, meski masih ada anggota Exco PSSI pada saat itu tetap maju dan terpilih lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan karena tidak cinta, bukan juga karena tidak dicintai, tapi Ibul (Iwan Bule) tidak bersedia maju kembali semata-mata untuk kebaikan bersama," kata Duddy, yang juga pernah menjadi pengurus Persib Bandung pada 1985-2007.

"Perlu dicatat, Ibul bukanlah Ketua Umum PSSI yang terpaksa berhenti meski periodenya hingga November 2023. La Nyalla Mattalitti, Letjen TNI (purn) Edy Rahmayadi, dan jauh sebelum itu, Letjen TNI KKO-AL (purn) Ali Sadikin, mengalami hal yang sama. Dan, bukan tidak mungkin ketua umum yang baru juga akan mengalami hal yang sama."

ADVERTISEMENT

Dipercepatnya KLB PSSI sejatinya juga demi kompetisi sepakbola di Indonesia bisa bergulir lagi. Andai Iwan Bule tak mempercepatnya, izin kompetisi tak akan pernah diberikan.

"Ibul memang dikenal sebagai orang yang selalu mendahulukan kepentingan dan kemaslahatan orang banyak ketimbang dirinya. Itu juga yang membuat Kapolri percaya dengan menunjuk dirinya menjadi Kapolda di tiga tempat," Duddy menjelaskan.

"Mulai Kapolda NTB, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda Metro Jaya, dipercayakan di tangannya. Selain itu, jabatan vital Kadivkum dan Kadivpropam pun pernah dipercayakan Kapolri di pundak Ibul. Dan yang tak kalah penting, Menteri Dalam Negeri pun pernah memberi kepercayaan pada Iwan Bule untuk menjabat sebagai Pejabat Gubernur 2018, dan setelah itu lagi-lagi pemerintah memberi kepercayaan dengan menyematkan tiga bintang tiga Kepolisian di pundaknya sekaligus menjadi Sestama Lemhanas."

PSSI di bawah komando Iwan Bule, Timnas Indonesia mengalami kenaikan peringkat FIFA dari ranking 176 ke 151. Selain itu, Timnas Indonesia juga berhasil lolos ke putaran final Piala Asia 2023

Lalu di tim nasional kelompok umur, Timnas Indonesia U-20 berhasil lolos Piala Asia U-20 2023. Timnas Indonesia U-16 bahkan mampu menggondol trofi Piala AFF U-16 2022 dan Timnas Putri bisa menembus Asia.

"Memang bukan sepenuhnya karena Ibul sendiri, tetapi kesuksesan di sektor mana pun sangat ditentukan oleh sang pemimpin. Sehebat apapun sebuah tim, sangat ditentukan oleh kepiawaian seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang piawai, mampu mendayagunakan kekuatan timnya secara maksimal," tegasnya.

Belakangan, nama Iwan Bule yang sudah meninggalkan PSSI kembali ditarik-tarik lagi ke Tragedi Kanjuruhan. Duddy kecewa dengan hal tersebut karena Iwan Bule sudah memenuhi apa yang diinginkan TGIPF Tragedi Kanjuruhan.

"Bahwa PSSI harus ikut bertanggung jawab, setuju. Tapi, bukan harus dengan cara gebyah-uyah (menyamaratakan), apalagi setiap seksi ada penanggungjawabnya. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan gas air mata yang digunakan oleh aparat kepolisian menyebabkan 135 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu," beber Duddy.

"Jika mengacu hal tersebut, pertanyaannya, apakah Ibul punya garis komando untuk memerintahkan penembakan gas air mata? Atau Ibul memiliki senjata untuk menembakkan gas air mata? Kita semua tahu jawabnya."

"Jadi, jika akhirnya Ibul tidak maju lagi, jangan pernah ragu menyebutnya sebagai seorang pemimpin yang mendahulukan kepentingan umat. Pemimpin yang rela menanggung beban demi kemaslahatan. Pemimpin yang memiliki rasa cinta begitu tinggi pada sepakbola."

"Aneh jika seseorang dari lembaga survey mengatakan Ibul akan terganjal peristiwa Kanjuruhan, lebih aneh lagi ia mengatakan PSSI memiliki citra negatif. Di tangan Ibul lonjakan terjadi. Sebaiknya lembaga survey itu netral dan jangan menilai yang ia tak pahami," Duddy menegaskan.




(ran/yna)

Hide Ads