3. Argentina baru awal
Erick Thohir berjanji, PSSI akan terus mendatangkan tim-tim kelas dunia untuk datang ke Indonesia. Maka Argentina nanti, barulah awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSSI yang sekarang sangat serius membangun sepakbola Indonesia, kita buktikan dengan matchday yang teratur dan pertama kedatangan tim juara Argentina," katanya.
"Friendly Match dengan beberapa negara besar kita alokasikan. Saya sudah kontak dan dapat respon positif dari Maroko, Brasil, Portugal, Rusia. Tapi kita cuma boleh pilih satu lawan tiap tahun," ungkapnya.
4. Ranking FIFA
Indonesia sementara berada di peringkat ke-149 ranking FIFA. Dalam FIFA Matchday pada 14 Juni kontra Palestina dan pada 19 Juni kontra Argentina, Erick Thohir berharap Timnas Indonesia bisa raih hasil positif demi dapat poin.
"Paling tidak setiap tahun ada tim besar main di Indonesia, selain tentu kita kumpulkan poin (ranking FIFA)," ujarnya.
"Karena itu untuk FIFA Matchday Juni ini, kita membuat gebrakan. Satu lawan Palestina yang ranking 94, lebih bagus dari kita, di 149. Negara sebesar ini penduduk 280 juta tapi ada di rangking 149," gemasnya.
![]() |
Dalam aturan ranking FIFA, tim dengan peringkat terbawah bisa dapat poin lebih besar atas lawanya dengan peringkat yang ada di atasnya. Argentina kini menempati peringkat pertama.
Indonesia bisa dapat poin besar yakni + 9,55 poin jika menang dan +4,55 poin jika seri. Kalau kalah, Indonesia hanya akan kurang -0,45 poin.
5. PSSI tidak miskin
Erick Thohir ditanya soal berapa biaya yang dikeluarkan PSSI untuk datangkan Timnas Argentina. Eks pemilik Inter Milan itu tidak menjawab dengan rinci hanya tegaskan kalau PSSI tidak miskin!
"Kalau soal anggaran, apakah PSSI miskin? Kita jangan fokus ke hiruk-pikuk mengenai berapa dibayar, 'berapa ini', itu bukti tidak percaya sama PSSI, seakan-akan PSSI miskin. Ini kan bukan kaleng-kaleng nih," jawab Erick.
"Ini sengaja karena media tentunya tidak percaya, saya datang pakai jas lho ini. Jadi intinya jangan bicara uang, kalian harus yakin kami sedang membangun PSSI yang transparan dan kami yakin pembangunan mental juga," ujarnya menambahkan.
Dirinya menambahkan, PSSI sudah menggandeng pihak profesional untuk audit keuangan. Maka diharapkan, PSSI akan bersih!
"Kita harus biasakan, PSSI juga profesional dalam mengelola anggaran. PSSI harus membuktikan kepercayaan masyarakat, kita harus transparan, profesional, akuntabel," tegasnya.
"Nanti PSSI setiap tahun ada audit, report system, nanti kita buka, sabar," tutupnya.
(aff/krs)