Liga 1 2023/2024 Diharapkan Naik Level di ASEAN

Liga 1 2023/2024 Diharapkan Naik Level di ASEAN

Muhammad Robbani - Sepakbola
Senin, 26 Jun 2023 17:40 WIB
Logo Liga 1
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Liga 1 2023/2024 diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kompetisi. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) ingin beranjak dari ranking 6 ASEAN.

Saat ini level kompetisi sepakbola Indonesia dipandang sebelah mata di Asia bahkan ASEAN. Ambil contoh di ASEAN misalnya dimana Liga 1 hanya berada di ranking ke-6.

Dampak yang paling nyata dari hal ini adalah slot kompetisi klub Indonesia ke kompetisi Asia. Sudah 12 tahun klub Indonesia tak berkompetisi di Liga Champions Asia (LCA) sejak terakhir kali Arema ikut serta pada musim 2011.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini klub Indonesia harus bertanding di playoff babak kedua untuk bisa mendapatkan tiket ke LCA. Bali United akan menghadapi klub Hong Kong Lee Man, kalau lolos masih akan bertanding lagi melawan juara bertahan LCA Urawa Red Diamonds asal Jepang pada babak playoff terakhir.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu kompetisi sudah dirumuskan PT LIB. Salah satunya adalah peningkatan daya tawar/valuasi kompetisi yang berjalan lurus dengan pemasukan dari sponsorship.

ADVERTISEMENT

Selain itu ada juga kebijakan penambahan slot pemain asing dari 4 menjadi 6 pemain asing (5+1 ASEAN). Penambahan kuota pemain ASEAN ini dipilih untuk meningkatkan jangkauan Liga 1 di kawasan ASEAN.

Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan dana yang lebih besar dari sponsorship yang dalam hal ini adalah BRI. Tak diungkapkan berapa angkanya, tapi ada peningkatan yang tajam.

"Mudah-mudahan dengan titel sponsor yang sudah diresmikan hari ini, kita bisa meningkatkan value Liga 1. Seperti cita-cita PSSI untuk membawa Liga 1 naik grade, tidak lagi ranking 6 (ASEAN)," kata Ferry Paulus, Senin (26/6/2023).

"Sangat bersyukur ada lanjutan kerja sama setelah hampir satu bulan kita berjibaku dengan Pak Narso (Dirut BRI) dan kawan-kawan. Syukur Alhamdulillah semuanya berhasil kita sandingkan, sama-sama kita bersalaman, dan teman-teman klub yang harus merasakan dampak langsung bahwa kita tahun ini mengikat secara signifikan. Tentunya sebagai operator, memang kita selalu introspeksi diri, kita selalu juga monetize apa yang menjadi aset kita semua," ujarnya menambahkan.

Penambahan dana sponsorship ini ditegaskan bukan menjadi keuntungan buat PT LIB semata. Sebagaimana sudah dijelaskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB sebelumnya, akan ada penambahan dana kontribusi buat klub peserta Liga 1.

Jika pada musim sebelumnya hanya ada dana Rp 5 miliar/klub/musim, maka musim depan akan ada tiga tambahan variabel yang disediakan buat klub. Pertama yakni sporting merit (peringkat klub di klasemen), share & tv rating, dan national club licensing.

Sementara Dirut BRI Sunarso mengungkapkan alasan pihaknya mau menambah nilai sponsorship buat gelaran Liga. Dari evaluasi dua musim sebelumnya, BRI disebutnya mendapatkan keuntungan selama menjadi sponsor kompetisi.

"Pasti publik bertanya-tanya kenapa BRI sampai periode ketiga menjadi pemegang titel sponsor untuk liga sepak bola. Jawabannya BRI itu bank-nya rakyat dan nasabahnya mungkin paling banyak, tetapi nasabahnya memang rakyat level bawah yang kita sebut bisnisnya bisnis UMKM," tutur Sunarso.

"Saya mau cerita bahwa hari ini BRI itu punya rekening tabungan saja 150 juta rekening. Jumlahnya kecil-kecil, tapi banyak. Terus kalau mau menjadi sponsor, olahraga apa yang cocok? Kalau mau coba olahraga yang alatnya mahal-mahal rasanya tidak cocok karena nasabah BRI tidak pegang alat-alat itu, mau olahraga yang privat juga tidak cocok. Akhirnya kita pikirkan olahraga apa yang bisa dimainkan di mana saja, jawabannya sepakbola," ucapnya.

"Karena sepakbola bisa dimainkan di stadion megah sampai di gang-gang di desa. Lalu apa benefitnya? Saya tegaskan di sini bahwa saya sebagai CEO tugasnya cuma satu yaitu create value. Kalau perusahaan swasta mungkin cukup create ekonomi value, tapi kami BRI dimiliki oleh negara, maka ditugaskan untuk create economic and social value. Makanya ketika menjadi sponsor olahraga yang memiliki dua value tersebut," katanya lagi.

(aff/cas)

Hide Ads