PSSI mimpikan Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2038. Sementara Erick Thohir meyakini Garuda punya peluang untuk lolos lebih cepat dari target.
Impian PSSI meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia diketahui dari pidato Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat perayaan ulang tahun federasi ke-93 pada 14 April lalu. Dalam blue print (Garuda Mendunia) yang diserahkan PSSI ke FIFA, ada butir target Indonesia lolos ke Piala Dunia 2038.
Salah satu upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya adalah dengan digalakkannya kompetisi usia muda mulai dari U-9, U-10, U-11, hingga U-12. Selain itu PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga diminta untuk meningkatkan mutu Elite Pro Academy (EPA).
Diharapkan terciptanya generasi harapan yang bisa mengantarkan Indonesia mewujudkan impian yang sudah lama diidam-idamkan itu. Terlepas dari itu, Erick Thohir juga optimistis Timnas Indonesia saat ini sudah diperkuat pemain-pemain berkualitas.
Kombinasi pemain lokal yang main di kompetisi domestik serta luar negeri dengan ditambah pemain keturunan yang bermain abroad semakin meningkatkan performa Timnas Indonesia. Erick Thohir tak ragu menyebut timnas saat ini sebagai 'Generasi Emas'.
"Ya (2038), bisa juga lebih cepat. Ya bagi saya kalau generasi muda (pemain timnas) usianya sekarang Ivar (Jenner), Rafael (Struijk) masih 19-20 tahun, (Pratama) Arhan 22 tahun, Asnawi (Mangkualam) 23 tahun, Elkan (Baggott) 20 tahun, Marselino (Ferdinan), Rizki Ridho, banyaklah pemain yang mereka ini masih usia muda," kata Erick Thohir dalam wawancara dengan detikSport.
"Kalau benar-benar diseriuskan, kami tandingkan seperti kemarin melawan Argentina, dimana kemarin mereka sebagian besar bermain. Lalu kita pertandingkan lagi dengan lawan yang besar-besar, ya, mungkin 4-5 tahun lagi siapa tahu rezeki anak sholeh dapat kemudahan," ujarnya menambahkan.
Di luar masalah teknis, PSSI juga membenahi roda organisasi serta ekosistem sepakbola nasional. Sejak awal kepemimpinannya, sudah banyak inovasi yang dilakukan dan belum ada di era sebelumnya.
Mulai dari membentuk Komite Ad Hoc suporter untuk mewujudkan transformasi sepakbola, langsung bekerja sama dengan Polri dengan membentuk Satgas Pengawasan Pengaturan Skor, Satgas Pengawasan Keuangan yang bekerja sama dengan firma keuangan terkemuka dunia, hingga turun langsung menjadi Ketua Komite Wasit langsung untuk mengawasi praktek-praktek kotor yang biasa terjadi di sepakbola dalam negeri.
"Karena kita sedang mendapatkan anugerah Allah SWT punya generasi emas sepakbola. Ini sayang, belum tentu datang 50 tahun sekali. Ini sayang ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 15 tahun ke depan akan terus tumbuh ekonominya," tutur Erick Thohir.
"Artinya ini momentum yang tidak datang dua kali. Jadi mumpung ini lagi bagus ayolah kita lakukan bersih-bersih ini untuk menuju prestasi. Dan semua pihak yang ingin main-main di sepakbola untuk berpikir ulang lah," ucapnya tegas.
(aff/cas)