Persib Bandung terus berbenah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi fans di dalam stadion. Ini semua dilakukan agar Tragedi Kanjuruhan tidak terulang.
Tepat setahun lalu, peristiwa memilukan yang memakan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terjadi. Tragedi yang memakan korban jiwa sekitar 136 orang itu adalah duka buat persepakbolaan nasional dan global.
Setelah itu, sepakbola Indonesia sempat berhenti setengah tahun lebih. Indonesia juga bisa bernapas lega karena berhasil lolos dari sanksi FIFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu menjadi alarm bagi seluruh elemen sepakbola nasional untuk mengambil pelajaran, menganalisa, dan kemudian melakukan langkah-langkah pembenahan di berbagai aspek penyelenggaraan pertandingan. Ini semata-mata agar kejadian tersebut tak terulang.
"Kita semua harus belajar dari musibah itu, instrospeksi diri, untuk kemudian melakukan pembenahan dan perbaikan di segala aspek yang menjadikan stadion sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk menyaksikan pertandingan sepakbola yang selama ini sudah menjadi hiburan kita semua," kata Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi dalam rilis kepada detikSport.
Ruddy mengungkapkan, pelajaran pertama yang diambil Persib dari peristiwa Kanjuruhan adalah perlunya skema dan mekanisme penyelenggaraan pertandingan, terutama yang menyangkut faktor keamanan serta keselamatan.
Upaya yang sudah dilakukan Persib adalah pemberlakuan tiket online 100 persen, penukaran e-ticket dengan gelang penanda, sistem ring untuk pengamanan berlapis, hingga pelatihan steward yang bertanggung jawab penuh untuk sistem keamanan di dalam stadion.
Baca juga: Hasil Liga 1: Persib Bantai Persita 5-0 |
Setelah sistem ticketing dan skema pengamanan dan keselamatan mulai berjalan, Persib lalu fokus membenani fasilitas stadion demi kenyamanan penonton.
"Perbaikan dan peningkatan fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang terkait dengan kenyamanan penonton secara simultan terus dilakukan sampai sekarang. Selain itu, kita juga terus berupaya meningkatan hospitality buat penonton dan suporter yang datang," papar Rudy.
Persib juga baru menggelorakan kampanye #SepakbolaUntukSemua untuk menunjukkan bahwa sepakbola merupakan olahraga permainan dan hiburan yang bisa dinikmati oleh siapapun, termasuk anak-anak, pelajar, dan keluarga.
Meski belum optimal 100 persen, Rudy yakin upaya itu akan membuahkan hasil jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
"Belum optimal memang. Tapi paling tidak apa yang sudah kita lakukan selama setahun terakhir sudah membuat stadion lebih aman dan nyaman. Saya melihat, sekarang semua kalangan, anak-anak dan keluarganya sudah bisa menikmati pertandingan Persib tanpa dihantui kekhawatiran berlebihan."
"Upaya pembenahan dan perbaikan akan terus kita lakukan demi terciptanya atmosfer pertandingan yang ramah buat siapapun," tegasnya.
(mrp/aff)