Komdis PSSI menjatuhkan sanksi buntut kericuhan di laga PSIS Semarang Vs PSS Sleman. Tuan rumah dihukum laga home tanpa penonton hingga akhir musim.
Kericuhan terjadi di masa injury time laga PSIS Vs PSS pada pekan ke-21 Liga 1 2023/24 di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023). Terjadi aksi lemparan dari tribune yang membuat ofisial dan pemain di bench dari kedua kubu masuk ke lapangan.
PSIS akhirnya dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim Liga 1. PSIS dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 dengan pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan suporter PSIS Semarang dan suporter Klub Tamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2023-2024 berakhir," bunyi hukuman pada surat Komite Disiplin tersebut yang dikirim pada Rabu (6/12) malam.
Hukuman larangan penonton bukan satu-satunya vonis yang dijatuhkan Komdis PSSI. PSIS juga dikenakan sanksi denda sebesar Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah).
Menanggapi hal tersebut, Chief Executive Officer (CEO) PSIS A.S Sukawijaya alias Yoyok Sukawi angkat bicara. Ia mengatakan bahwa hukuman tersebut sangat berat dan dirasa kurang adil bagi klub.
"Ini hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim. Yang kami sesalkan, kami itu justru jadi korban di sini, kenapa justru dihukum seberat itu," kata Yoyok dalam keterangannya.
"Usaha Panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat," ujarnya.
Menanggapi sanksi tersebut, PSIS tidak akan diam. Pihak klub akan mengajukan banding karena menganggap hukuman tersebut tidak adil.
"Kami akan mengajukan banding karena di dalam surat juga disebutkan bahwa kami dapat banding. Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan," tutur Yoyok Sukawi.
Simak juga Video: Ricuh Laga PSIS vs PSS di Semarang, 5 Bus Dirusak