Timnas Korea Selatan terhenti langkahnya di semifinal Piala Asia 2023. Lalu, bagaimana nasib pelatih Juergen Klinsmann?
Korsel cuma sampai babak empat besar setelah disingkirkan Yordania dengan skor 0-2 di Ahmed bin Ali Stadium, Selasa (6/2/2024) malam WIB. Gol-gol Yordania dibuat Yazan Al-Naimat dan Mousa Al-Taamari di babak kedua.
Kekalahan itu makin terasa menyakitkan karena Korsel benar-benar mati kutu. Sepanjang 90 menit, Korsel tidak mampu membuat satu pun shot on target dari total tujuh attempts dan Yordania malah mendominasi dengan 17 attempts.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil ini semacam mempertegas performa buruk Korsel sepanjang turnamen. Difavoritkan sebagai juara bersama Jepang, Korsel tidak mulus jalannya sejak fase grup karena cuma menang sekali di matchday pertama sebelum dua kali imbang lawan Yordania dan Malaysia.
Korsel butuh gol di menit akhir untuk berimbang lawan Arab Saudi di Babak 16 Besar, sebelum menang adu penalti. Menghadapi Australia di perempatfinal, Korsel juga nyaris tersingkir sebelum menang 2-1 lewat extra time.
Baca juga: Gagal Maning, Gagal Maning, Son |
Baca juga: Berakhirnya 'Sepakbola Zombie' Korsel |
Klinsmann sebagai pelatih disorot betul karena performa tim adalah tanggung jawabnya. Apalagi fans Korea sempat mencemooh performa tim saat tertinggal 0-2 dari Yordania.
Sejak menangani Korsel pada Februari 2023, Klinsmann menang delapan kali, seri tujuh kali, dan kalah tiga kali dari 18 laga.
Meski demikian, Klinsmann tak mau memusingkan itu dan akan membahasnya lebih lanjut dengan Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) sepulangnya ke negara itu.
"Saya tidak merencanakan apapun, saya akan menganalisa turnamen ini, kembali ke Korea bersama tim, dan bicara dengan federasi soal baik-buruknya tim sepanjang turnamen," ujar Klinsmann di Reuters.