Setop Dikotomi Naturalisasi dan Local Pride, Semuanya Merah-Putih!

Setop Dikotomi Naturalisasi dan Local Pride, Semuanya Merah-Putih!

Bayu Baskoro - Sepakbola
Rabu, 20 Mar 2024 13:08 WIB
Pesepak bola Timnas Indonesia Marselino Ferdinan (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Australia Keanu Baccus dalam pertandingan babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024). ANTARAFOTO/Yusran Uccang/nym.
Timnas Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/yusran uccang)
Jakarta -

Fans Timnas Indonesia diminta untuk tidak membeda-bedakan pemain naturalisasi dan lokal di skuad Garuda. Semua penggawa tampil demi Merah-Putih!

Dikotomi pemain naturalisasi dan lokal pride menggema di Timnas Indonesia sejak program pewarganegaraan pesepakbola keturunan Indonesia gencar dilakukan PSSI belakangan ini. Tak kurang dari 11 pemain keturunan dipanggil Shin Tae-yong ke tim nasional.

Beberapa nama pemain naturalisasi Indonesia di antaranya Marc Klok, Jordi Amat, Sandy Walsh, Justin Hubner, Rafael Struick, Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Nathan Tjoe-A-On.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencarnya PSSI menaturalisasi pemain keturunan tak luput dari pro dan kontra. Tidak sedikit yang menyebut naturalisasi menyingkirkan bakat-bakat lokal atau local pride yang ada di tim nasional.

Marc Klok pun angkat bicara soal polemik naturalisasi di Timnas Indonesia. Salah satu pemain yang mendapat program pewarganegaraan di era Shin Tae-yong ini meminta dikotomi naturalisasi dan local pride dihentikan karena bertolak belakang dari semangat persatuan.

ADVERTISEMENT

"Masalahnya adalah ketika tim bermain bagus, orang-orang akan mengatakan itu karena pemain asing dan bagaimana kami telah mengubah sepakbola Indonesia, dan ketika kami kalah mereka akan menyalahkan kami dan meminta kami untuk pulang ke negara asal kami," kata Klok kepada FIFA.

"Itu semua tidak adil bagi kami atau pemain lokal, karena ini juga merupakan serangan terhadap mereka. Jadi kami semua berkumpul pada tahun 2023, sepakat bahwa kami harus mengubah narasinya," dia menambahkan.

"Kami membuat postingan di media sosial untuk menjelaskan bahwa tidak masalah di mana Anda dilahirkan, yang penting adalah kami semua berjuang untuk lambang yang sama, dengan hasrat yang sama dan keyakinan yang sama," demikian kata Marc Klok.

Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (21/3/2024). Semua penggawa Garuda, tak peduli apa pun latar belakangnya, bersedia tampil habis-habisan demi kebanggaan bangsa dan negara.

(bay/krs)

Hide Ads