Soal Protes PSSI ke AFC, Indonesia Perlu Bersuara!

Soal Protes PSSI ke AFC, Indonesia Perlu Bersuara!

Retno Ayuningrum - Sepakbola
Sabtu, 12 Okt 2024 19:30 WIB
Ketum PSSI, Erick Thohir.
Ketum PSSI, Erick Thohir (Foto: detikcom/Agung Pambudhy)
Jakarta -

Ketum PSSI Erick Thohir menyadari protes tidak akan mengubah hasil pertandingan Bahrain Vs Timnas Indonesia. Tapi Indonesia harus berani bersuara.

PSSI melayangkan surat protes terhadap kepemimpinan wasit yang dianggap merugikan Timnas Indonesia. Garuda ditahan Bahrain 2-2 secara kontroversial pada matchday ketiga Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10/2024).

Tim asuhan Shin Tae-yong hampir menang 2-1, tapi kebobolan di menit ke-90+9. Padahal injury time yang diberikan hanya enam menit, sehingga laga seharusnya sudah beres di menit ke-90+6.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSSI pun langsung melayangkan surat protes terhadap kepemimpinan Ahmed Al Kaf. Wasit asal Oman itu dianggap berat sebelah dan merugikan Timnas Indonesia.

"Dengan kejadian kemarin kami melayangkan surat protes. Langsung. Sudah mengirimkan surat juga kepada AFC, kepada presiden AFC untuk dipelajari. Keputusan tetap di tangan mereka," kata Erick Thohir kepada wartawan di acara Konferensi Pers Mendengar Jiwa, Posbloc, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).

ADVERTISEMENT

"Tapi paling tidak kita harus kembali berani menyuarakan ketidakadilan. Nah kita pernah melakukan itu ketika Ivar Jenner dapat kartu kuning (Piala Asia U-23 2024). Karena (Ivar) dianggap ingin mencederai musuh. Kita lihat videonya tidak, kita challenge (protes), gagal. Tapi ya kembali kita harus berani, kita ini bangsa besar," ujarnya menambahkan.

Bagaimanapun Indonesia harus berlapang dada menerima hasil imbang meski terasa menyakitkan. Hasil pertandingan pun sudah tidak mungkin diubah, karena yang paling memungkinkan adalah wasit dijatuhi sanksi jika memang terbukti melakukan kesalahan fatal.

Erick Thohir menyebut bahwa protes yang dilayangkan PSSI adalah sebagai bentuk eksistensi Indonesia di peta sepakbola Asia. Ia ingin Indonesia dianggap dalam percaturan sepakbola internasional.

"Jangan juga kita selalu menjadi bangsa yang tidak berani mengemukakan pendapat pada ketidakadilan. Baik di dalam negeri, di dunia, dan di unsur-unsur lainnya. Jadi kita coba, tapi tetap mental, bukan mental headline ya, mental pemain harus diutamakan," tutur Erick Thohir.

"Itulah sejak awal dalam satu tahun, delapan bulan ini (PSSI era Erick Thohir) kita mendorong bagaimana mental pemain tim nasional kita kemarin setelah bertanding. Mereka tetap optimis langsung berangkat ke China. Sekarang latihan, mudah-mudahan kita bisa rebut poin maksimal," ucapnya.

Simak Video: PSSI Bakal Kirim Surat Protes Atas Kepemimpinan Wasit Ahmed Al-Kaf

[Gambas:Video 20detik]



(mro/aff)

Hide Ads