Kericuhan antarsuporter pecah setelah laga PSIM Yogyakarta Vs Persib Bandung. PSSI yang geram pun memberikan wanti-wanti kepada ILeague selaku operator kompetisi.
Dikabarkan sebanyak 15 orang terluka akibat kericuhan itu. Sejumlah kendaraan juga rusak berat.
Kericuhan itu sendiri terjadi di sekitaran Yogyakarta, Minggu (24/8/2025). Kejadian ini menambah daftar panjang bentrok antar suporter di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSSI amat kecewa persepakbolaan Indonesia masih menghadirkan aksi kekerasan. Apalagi sepakbola Indonesia saat ini masih dalam tahap transformasi pasca Tragedi Kanjuruhan.
"Kami tentu memonitor langkah-langkah apa yang diambil Liga (I.League) untuk merespons kejadian itu. Kami ingin selamatkan liga agar kisruh suporter tidak terulang. Jadi, Liga dan klub harus bertanggung jawab," kata Ketum PSSI Erick Thohir, kepada wartawan.
"Liga juga harus punya kebijakan yang benar-benar keras. Kalau tidak ada perubahan, saya tidak segan intervensi, Liga untuk persoalan (suporter) ini. Hal ini seperti yang PSSI lakukan untuk penggunaan VAR hingga perwasitan demi pembenahan kualitas kompetisi Liga 1 dan Liga 2," ujarnya menambahkan.
Apresiasi terhadap JakMania
Lebih lanjut, Erick Thohir mengapresiasi sikap suporter Persija pada laga kontra Malut United, Sabtu (23/8). Oknum pelaku pelemparan sepatu ke pemain Malut, Ciro Alves, langsung diserahkan ramai-ramai ke steward pertandingan.
Selepas laga itu bahkan suporter Persija menyanjung para pemain Malut saat keluar stadion meski sebelumnya terjadi ketegangan dalam pertandingan yang berjalan panas. The Jakmania seolah ingin menunjukkan bahwa persaingan hanya 90 menit.
"Saya apresiasi Persija yang sudah melakukan self control kepada suporter. Saya berharap klub-klub di seluruh Indonesia juga membangun kerja sama yang baik dengan pendukungnya," ucap Erick Thohir.
(mro/krs)