Permainan futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup populer dan diminati di Indonesia. Hampir seluruh lapisan masyarakat sudah mengenal permainan ini, baik anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya club futsal dan lapangan yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Futsal sekilas mirip dengan sepak bola, namun tetap memiliki perbedaan mulai dari jumlah pemain, ukuran bola, lapangan, aturan, hingga teknik bermainnya. Selain menguasai aturan dasar dan teknik bermain, pemain futsal perlu memahami taktik penyerangan yang sesuai untuk memperoleh kemenangan.
Berikut detikSport telah merangkum taktik penyerangan melalui formasi yang biasa digunakan dalam permainan futsal. Yuk, simak ulasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. The Diamond (1-2-1)
Formasi diamond (1-2-1) merupakan taktik yang paling banyak digunakan dalam pertandingan futsal. Strategi ini memudahkan tim dalam melakukan transisi menyerang ke bertahan.
Pada formasi ini, pemain yang berada di posisi depan bertugas mengganggu aliran bola, pemain yang berada di posisi kiri dan kanan menutup celah pergerakan lawan, dan pemain belakang membaca pergerakan lawan dan mengganggu penyerang agar keluar dari zona pertahanan.
Kelebihan menggunakan formasi ini yaitu setiap tim dapat dengan maksimal melakukan serangan di sisi sayap, sebab formasi ini memiliki dua pemain dengan role flank. Pemain dengan posisi anchor juga memiliki banyak pilihan untuk mengalirkan bola ke depan. Pivot juga mendapatkan banyak suplai angka sehingga memiliki peluang besar dalam mencetak gol.
Di samping itu, formasi ini juga memiliki kesulitan. Tim harus mempunyai transisi bertahan atau menyerang yang baik. Apabila flank terlambat membantu pertahanan, maka sisi sayap dapat dengan mudah terisolasi oleh lawan.
2. Pine Tree (3-1)
Formasi pine tree terdiri dari tiga pemain belakang di kiri, tengah dan kanan, serta 1 pemain depan yang menggantung bertugas mengganggu aliran bola. Sesuai dengan namanya, formasi ini mirip seperti bentuk pohon cemara.
Keuntungan menggunakan formasi ini yaitu memiliki ruang yang cukup rapat untuk menahan bola masuk ke zona pertahanan dan membuat dua pemain di posisi belakang mampu menghalau tim lawan dalam menembak dan mencetak gol.
Formasi ini juga memiliki kelemahan, yaitu tiga pemain yang berada di posisi belakang membutuhkan waktu untuk berlari ke depan untuk menyerang.
3. The Square (2-0-2)
Formasi The Square membagi sebuah tim ke dalam dua grup, yaitu 2 pemain belakang yang fokus mematahkan serangan dan mengalirkan bola ke depan, serta 2 pemain lainnya yang fokus mencetak angka. Gol-gol yang dihasilkan dalam formasi ini biasanya berasal dari kesalahan pemain bertahan lawan.
Formasi ini cukup sulit dilakukan karena setiap pemain di lapangan harus melakukan rotasi posisi. Pemain juga harus aktif mencari ruang kosong sebelum menerima bola. Meskipun begitu, formasi ini memberikan kekuatan yang serimbang saat bertahan dan menyerang.
4. Formasi 1-1-2 Y
Formasi ini memiliki bentuk seperti huruf Y, posisi 2 pemain berada di lini depan, 1 pemain di lini tengah, dan 1 pemain di lini belakang.
Pemain di lini depan bertugas mengganggu aliran bola yang dibanun tim lawan, sementara pemain di lini tengah bertugas membaca aliran bola dan merebut bola. Pemain di lini belakang bertugas membantu serangan dan bertahan.
Formasi ini memiliki keuntungan karena nyaman digunakan dalam menyerang maupun bertahan dari lini depan. Meskipun begitu, permainan ini rawan mendapat serangan balik jika pemain tengah lengah membaca permainan.
5. Formasi Piramida 2-1-1
Formasi piramida 2-1-1 menempatkan 2 pemain di lini belakang, 1 pemain di lini tengah, dan 1 pemain di lini depan. Dalam tugasnya, 1 pemain depan mengganggu aliran bola, 1 pemain tengah membaca aliran dan merebut bola dan 2 pemain belakang bertugas menutup ruang flanking lawan.
Formasi ini cukup menguntungkan karena memiliki keseimbangan dalam bertahan dan membuka ruang serangan apabila lini tengah dapat merebut bola. Kekurangan formasi ini yaitu cukup rentan apabila permainan lawan melakukan build up dengan bola-bola atas.
Itulah beberapa formasi yang digunakan dalam permainan futsal sebagai taktik dan strategi penyerangan yang efektif. Semoga bermanfaat ya, detikers!
---
Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.











































