Leicester Terus Terpuruk, tapi Bukan Juara Bertahan Terburuk

Leicester Terus Terpuruk, tapi Bukan Juara Bertahan Terburuk

Doni Wahyudi - Sepakbola
Senin, 05 Des 2016 06:40 WIB
Foto: Ian MacNicol/Getty Images
Jakarta - Leicester City terus dan terus terpuruk. Kekalahan atas Sunderland membuat semakin dekat dengan zona degradasi, meski belum membuat mereka jadi juara bertahan terburuk.

Leicester menelan kekalahan ketujuhnya di musim ini saat menyerah 1-2 dalam lawatan ke Sunderland. Hasil laga tersebut menempatkan skuat besutan Claudio Ranieri di urutan 15 klasemen dengan 13 poin dikumpulkan. The Foxes hanya unggul dua angka dari zona degradasi.

Rangkaian hasil buruk yang didapat Leicester sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Mereka malah digadang-gadang menjadi kampiun Premier League pertama yang bakal terdegradasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, sepanjang sejarah Liga Inggris, Leicester bukanlah klub juara bertahan terburuk - setidaknya jika dihitung sampai pekan 14. BBC menyebut kalau Ipswich Town pernah punya statistik lebih jelek lagi.

[Baca Juga: Kalah Lagi, Ranieri Akui Belum Punya Jalan Keluar Untuk Leicester]

Usai menjadi juara di musim 1962/1963, Ipswich hanya mengumpulkan 12 poin dari 14 pertandingan (jika saat itu kemenangan dihargai tiga poin). Itu artinya, saat ini Leicester punya keunggulan satu poin lebih baik. Di musim itu Ipswich pada akhirnya menuntaskan kompetisi di posisi 17 atau empat posisi di atas zona degradasi.

Sepanjang sejarah Liga Inggris baru ada satu klub yang harus terdegradasi saat menyandang status juara bertahan. Itu dialami Manchester City pada musim 1936-1937. Sama seperti Leicester saat ini, City ketika itu baru sekali jadi juara.

(din/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads