Ranieri diberhentikan oleh Leicester, Kamis (23/2/2017), sembilan bulan setelah mengantar mereka menjadi juara Premier League. The Foxes menyebut hasil buruk di kompetisi domestik sebagai latar belakang pemecatan Ranieri.
Musim Leicester sebagai juara bertahan Premier League memang berjalan buruk. Jamie Vardy dkk. berada di jurang degradasi setelah hanya mengumpulkan 21 poin dari 25 pertandingan. Menempati peringkat 17 klasemen, Leicester hanya berjarak satu angka dari zona merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pemain Leicester, Tony Cottee, mengkritik kebijakan bekas klubnya itu. Menurutnya, Leicester seharusnya memberi kesempatan lebih lama lagi untuk Ranieri.
"Ini seperti musim yang normal untuk Leicester, mereka biasanya ada di papan bawah dan tak jauh-jauh dari degradasi. Musim lalu adalah musim yang luar biasa dan tidak bisa diulang dan secara pribadi saya pikir Claudio Ranieri seharusnya diberi waktu lebih lama," ujar Cottee kepada Sky Sports News HQ.
"Mereka akan menghadapi laga penting dalam beberapa pekan ke depan dan saya tahu mereka dekat dengan degradasi tapi saya kira mereka tidak akan benar-benar terdegradasi," lanjut mantan pemain yang memperkuat Leicester pada 1997-2000 itu.
"Saya pikir ini tidak akan diterima suporter. Dia memberi mereka musim yang tidak akan pernah disamai. Itu tidak akan pernah terjadi lagi. Saya pikir dia seharusnya diberi waktu lebih lama lagi dan lebih dihormati. Kemudian, jika mereka terdegradasi, Anda berterima kasih dan move on," katanya.
(nds/mfi)