Adebayor dan Tevez sama-sama mengisi lini depan di Manchester City. Keduanya juga baru bergabung dengan 'The Citizens' musim panas ini. Namun, keduanya jelas-jelas punya gaya beda.
Lihat selebrasi Adebayor saat bikin gol ke gawang Arsenal medio awal September lalu. Dalam partai yang dimenangi City dengan skor 4-2 itu, Adebayor yang bikin gol nomor tiga untuk City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tindakan tersebut jelas menuai caci dari para pendukung tim yang dia bela pada periode 2006 sampai 2009 tersebut. Ditambah dengan insiden penginjakan Robin van Persie --yang bikin Adebayor dihukum tiga laga--, nama si pemain asal Togo itu pun makin lekas dibenci fans Arsenal.
Hal berbeda dilakukan Tevez dalam laga melawan West Ham, Selasa (29/9/2009) dinihari WIB. Berjumpa 'The Hammers' yang menjadi klubnya pada periode 2006-2007, Tevez bikin sepasang gol yang salah satunya dia rayakan dengan minta maaf.
Itu terjadi usai gol pertamanya yang lahir pada menit ke-5. Setelah mengirim bola melewati Robert Green, Tevez berlari di depan para pendukung West Ham --yang boleh jadi masih sangat menyanjungnya karena berhasil menyelamatkan klub itu dari degradasi dua tahun lalu-- seraya mengatupkan tangan seperti meminta maaf.
Tindakan Tevez yang kontras dengan selebrasi Adebayor itu pun mengundang pujian. Bukan hanya dari Mark Hughes yang memanajerinya di City, tapi juga dari Gianfanco Zola selaku manajer West Ham.
"Pemain hebat sepertinya juga adalah pria sejati dan dia sudah menunjukkan hal tersebut. Aku menghargai dia bukan hanya karena apa yang dia lakukan di selebrasi tersebut, tapi juga dari caranya bermain di pertandingan. Aku pikir dia luar biasa," ceplos Zola di Daily Mail.
"Itulah yang saya harapkan, mengingat hubungan yang dia miliki dengan West Ham dan para pendukung klub tersebut," sambung Hughes di The Sun.
(krs/roz)