Setelah sukses mengantar Lazio merebut Scudetto, Copa Italia dan Piala Super Italia, Veron direkrut MU. Pada 2001, pemain berkepala gundul ini didaratkan ke Old Trafford dengan nilai 28 juta pounds alias yang termahal di Liga Primer kala itu.
Sayang sekali, performa Veron meredup. Ia gagal menyesuaikan diri dengan gaya permainan cepat sepakbola Inggris. Selama dua musim dengan melakoni 51 laga, Veron hanya berhasil menjaringkan tujuh gol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan untuk hengkang (dari MU) bukanlah hal yang mudah. Jika ketika itu adalah hari ini maka saya rasa saya akan menghadapinya dengan sangat berbeda," ujar pemain internasional Argentina itu seperti dilansir dari Sky Sports.
"Maksud saya, jelas ke satu tingkat tertentu membuat keputusan karena satu hal itu cukup yakin - tetapi saya jika berpikir ke belakang mungkin saya tidak akan pindah karena saya merasa sangat nyaman di Manchester. Bahkan beberapa rekan membujuk saya untuk tinggal."
Akibat tidak puas dengan performa Veron, Sir Alex Ferguson setuju menjualnya ke Chelsea pada musim 2003-04. Sebelum akhirnya si pemain sempat dipinjamkan ke Inter Milan dan lantas mudik ke Argentina dan bergabung dengan Estudiantes sejak 2006.
"Saya rasa Tuan Ferguson juga memiliki pengaruh yang besar soal (pemain) siapa yang akan tinggal dan yang pergi. Tetapi saya pikir semua hal yang pernah terjadi hari ini saya mungkin bisa mengatasinya secara berbeda," pungkas dia.
Foto: Juan Sebastian Veron ketika diperkenalkan sebagai pemain Manchester United, musim panas tahun 2001 (AFP/ A. Denis)
(nar/nar)