Cerita Lucas Piazon dan Chelsea yang 'Tidak Punya Hasrat'

Cerita Lucas Piazon dan Chelsea yang 'Tidak Punya Hasrat'

- Sepakbola
Senin, 17 Des 2012 11:19 WIB
Getty Images/Lintao Zhang
Yokohama - Kekalahan di final Piala Dunia Antarklub menimbulkan kekecewaan besar di dalam skuat Chelsea. Di tengah-tengah itu, muncul cerita mengenai komentar miring Lucas Piazon yang menyebut Chelsea kekurangan hasrat untuk jadi juara.

Piazon tidak dimainkan dalam laga melawan Corinthians di final tersebut. Jelas dia tidak sekalipun dia menyentuh bola. Yang kemudian menjadi cerita darinya bukanlah apa yang dilakukannya di atas lapangan, tapi apa yang terjadi di luarnya.

Pemuda 18 tahun asal Brasil tersebut dikutip oleh sebuah situs mengkritik timnya sendiri. Dalam ucapannya, Piazon mengatakan bahwa para pemain Chelsea seperti tidak punya keinginan untuk menang dan hanya beberapa di antaranya saja yang punya hasrat untuk jadi juara. Dua kompatriotnya, Ramires dan David Luiz, disebutnya masuk dalam kategori yang bagus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tampaknya beberapa orang kehilangan beberapa hal yang menjadi prinsip, yakni hasrat untuk menjadi juara," demikian ucapan Piazon yang dikutip situs tersebut.

"Kami kekurangan karakter dan kebanggaan memakai jersey ini. Tak ada seorang pun yang ingin mendapatkan bola. Tapi, setidaknya Oscar sudah mencobanya," lanjutnya lagi.

Seperti dilansir Soccernet, Komentar ini kemudian buru-buru diklarifikasi oleh Piazon lewat akun Twitter-nya. Dia menyebut bahwa apa yang dikatakannya hanyalah Corinthians bermain lebih berani. Namun, dia tetap mengatakan bahwa Corinthians bermain dengan hasrat yang lebih besar daripada Chelsea.

"Yang saya katakan adalah Corinthians bermain lebih berani daripada kami, bahwa mereka lebih menginginkan titel juara itu dan bermain dengan hasrat lebih besar daripada kami!"

"Saya tidak akan pernah mengatakan sesuatu soal rekan setim saya. Saya baru 18 tahun dan bersama mereka saya belajar banyak hal," jelas Piazon.

Sementara itu, Ramires mengaku sulit untuk melupakan kekalahan tersebut. Dia bahkan mengaku menangis setelah final tersebut.

"Saya menangis. Saya menginginkan kemenangan. Saya sudah memimpikan bermain di final Piala Dunia Antarklub sebelumnya. Saya bermain untuk klub besar dan klub besar seharusnya menang dan menjuarai titel penting. Anda bisa menangis untuk satu malam, namun esoknya sudah berbeda lagi."

Dengan kegagalan di Piala Dunia Antarklub, Chelsea sudah kehilangan dua tiga titel penting. Sebelum ini, mereka gagal di Piala Super Eropa dan Liga Champions. Kegagalan-kegagalan itu lantas membuat Frank Lampard mengingatkan rekan-rekannya untuk fokus di Premier League.


(roz/a2s)

Hide Ads