Chelsea menuntaskan musim 2015/2016 di posisi 10, setelah memulai dengan status juara bertahan. Laju buruk anak-anak London barat setidaknya tercermin dari catatan kemenangan yang setara dengan jumlah kekalahan, yakni 12 kali.
Di ajang lain, Chelsea juga tak melaju cukup bagus. Raihan terbaik mereka adalah mencapai perempatfinal Piala FA, sementara di Liga Champions terhenti di babak 16 besar dan di Piala Liga Inggris mentok di fase yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat-sangat berat untuk melihat Chelsea di posisi ini, terutama setelah saya menghabiskan lima tahun di sana. Tapi itu memang bisa terjadi, itu bisa terjadi ke klub-klub terhebat," katanya kepada Omnisport.
"Saya rasa musim depan akan berbeda. Saya harap kita akan melihat Chelsea di atas. Saya tahu situasi kemarin tidaklah mudah untuk mereka, tapi dilihat dari luar situasi itu sulit untuk diterima."
"Seperti yang saya sudah katakan, setiap musim itu berbeda. Musim depan akan jadi musim berbeda untuk Chelsea," imbuhnya.
Chelsea akan ditangani manajer baru, Antonio Conte, mulai musim depan. Sebelumnya Conte sukses membawa Juventus meraih tiga gelar Serie A berturut-turut, dan berjasa mengembalikan Bianconeri ke persaingan teratas usai terpuruk karena kasus Calciopoli.
Punya karakteristik tegas dan perhatian terhadap hal-hal detail, Conte dinilai mampu mengembalikan daya saing Chelsea.
"Saya rasa dia akan menyuntikkan pengalamannya ke tim. Dia adalah pelatih yang gemar memenangi banyak gelar. Dia bisa membuktikan itu di Juve. Rasanya dia akan membawa ketegasan dan ketelitian di Chelsea," tandas Gallas. (raw/krs)