Kala Vardy mencetak 24 gol dalam 36 penampilan di Premier League musim lalu, Okazaki hanya mencetak 5 gol dalam jumlah penampilan yang sama dengan Vardy. Meski begitu, Okazaki adalah salah satu pilihan utama pelatih Leicester, Claudio Ranieri, di lini depan --selain Vardy.
Alasannya? Okazaki cocok dengan gaya main Leicester. Ranieri membutuhkan pemain depan yang juga bisa melakukan tekanan terhadap bek lawan. Vardy bisa melakukannya, demikian juga Okazaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebagai seorang striker, Okazaki juga menunjukkan bahwa ia masih mampu menjadi sumber gol ketika dibutuhkan. Rabu (21/9/2016) dini hari WIB, ia mencetak 2 gol ketika Leicester bertanding melawan Chelsea di babak ketiga Piala Liga Inggris.
Meskipun Leicester kalah 2-4 di laga tersebut, Okazaki tetap mendapatkan pujian dari Ranieri. Menurut Ranieri, baik Okazaki ataupun Leonardo Ulloa, striker lain Leicester yang kerap digunakan sebagai pemain pengganti, tidak mengecewakannya.
"Shinji bermain dengan penuh determinasi. Ini bagus. Sebab, di antara Shinji dan Ulloa, mereka berusaha keras untuk mendapatkan kesempatan main," ujar Ranieri seperti dilansir Soccerway.
Musim ini, Okazaki sudah bermain 4 kali di Premier League, namun belum mencetak satu gol pun. Tetapi, melihat dua golnya ke gawang Chelsea, Leicester bisa mengandalkan striker asal Jepang tersebut sebagai sumber lain gol mereka --tidak hanya Vardy.
Bagi Ranieri sendiri, kekalahan dari Chelsea memang mengecewakan. Namun, melihat beberapa pemain kembali pulih setelah cedera, dan mulai nyetel-nya beberapa pemain anyar, ia optimistis Leicester bisa segera bangkit dan menjalani musim dengan baik.
(roz/din)