Manajer-Manajer Premier League Saat Aktif Bermain, Siapa Paling Oke?

Manajer-Manajer Premier League Saat Aktif Bermain, Siapa Paling Oke?

Doni Wahyudi - Sepakbola
Rabu, 16 Nov 2016 17:49 WIB
Manajer-Manajer Premier League Saat Aktif Bermain, Siapa Paling Oke?
Foto: Shaun Botterill/Getty Images
Jakarta - Pep Guardiola adalah manajer dengan trofi terbanyak di Premier League saat ini. Tapi apakah dia lebih baik dibanding Mark Hughes atau Antonio Conte saat masih aktif bermain?

Sebagian besar manajer yang kini berlaga di Premier League sebelumnya adalah pemain profesional. Beberapa pernah merasakan kejayaan besar, sementara yang lain cuma jadi pemain biasa-biasa saja. Tapi ada manajer yang cuma berlaga di level universitas.

Di seluruh dunia sudah banyak kita lihat pemain yang sebelumnya sangat mumpuni di atas lapangan namun tidak punya kemampuan yang sama baik saat menjadi pelatih. Bagaimana di Premier League? Adakah kaitannya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini para pelatih Premier League dan bagaimana performa serta prestasi mereka saat masih aktif bermain, seperti dikutip dari Skysports:

1. Ronald Koeman - Everton

Foto: Tony O'Brien
Koeman adalah pelatih dengan karier sebagai pemain paling mentereng di Premier League musim ini. Sukses besar dia raih di level klub bersama Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven dalam selang 1983-1989, dengan di antaranya memenangi Piala Champions.

Keberhasilan besar kembali dia dapat saat memperkuat Barcelona, dengan kembali menjuarai Piala Champions pada 1992

Koeman saat ini menjadi satu-satunya manajer Premier League yang pernah memenangi kejuaraan internasional. Dia adalah anggota skuat Timnas Belanda yang menjuarai Piala Eropa 1988.

Penghargaan-penghargaan
Eredivisie (4): 1984/85, 1986/87, 1987/88, 1988/89
KNVB Cup (3): 1985/86, 1987/88, 1988/89
La Liga (4): 1990/91, 1991/92, 1992/93, 1993/94
Copa del Rey (1): 1989/90
Piala Super Spanyol (3): 1991, 1992, 1994
European Cup (2): 1987/88, 1991/92
UEFA Super Cup (1): 1992

Karier Internasional:
78 caps (14 gol) untuk Belanda
Piala Eropa (1): 1988

2. Josep Guardiola

Foto: Action Images via Reuters / Jason Cairnduff
Sebelum menjadi pelatih tersukses di Eropa, Guardiola juga pengumpul trofi ketika masih bermain di Barcelona dalam priode 1990-2001.

Guardiola ikut mengantar Barcelona memenangi Piala Champions 1992, selain mengantar Blaugrana meraih enam trofi La Liga dan dua Copa del Rey.

Di level internasional, Guardiola memperkuat Spanyol di Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000. Dia membantu Spanyol memenangi medali emas Olimpiade 1992, yang digelar di Barcelona.

Penghargaan-penghargaan
La Liga (6): 1990/91, 1991/92, 1992/93, 1993/94, 1997/98, 1998/99
Copa del Rey (2): 1996/97, 1997/98
Piala Super Spanyol (4): 1991, 1992, 1994, 1996
Segunda Division B (1): (1990/91)
European Cup (1): 1992
UEFA Cup Winners' Cup (1): 1996/97
UEFA Super Cup (2): 1992, 1997

Karier Internasional:
47 caps (5 gol) untuk Spanyol
Medali Emas Olimpiade (1): 1992

3. Mark Hughes - Stoke

Foto: Ed Sykes
Hughes menjalani karier yang gemilang sebagai pemain bersama Manchester United dan Chelsea. Beberapa titel bergengsi di Inggris berhasil dimenangi. Dia sempat juga merasakan memperkuat dua klub terkuat Eropa yakni Barcelona dan Bayern Munich.

Sementara di level tim nasional, bos Stoke ini berada di posisi 10 besar dalam hal jumlah caps dan gol di Wales. Tapi dia tak pernah tampil di turnamen besar bersama negaranya.

Penghargaan-penghargaan
Premier League (2): 1992/93, 1993/94
FA Cup (4): 1984/85, 1989/90, 1993/94, 1996/97
League Cup (3): 1991/92, 1997/98, 2001/02
Charity Shield (3): 1990 (shared), 1993, 1994
UEFA Cup Winners' Cup (1): 1990/91
UEFA Super Cup (1): 1991

Karier Internasional:
72 caps (16 gol) untuk Wales

4. Antonio Conte - Chelsea

Foto: Clive Rose/Getty Images
Conte adalah salah satu legenda Juventus dengan telah tampil lebih dari 400 laga bersama Si Nyonya Tua, setelah sebelumnya memperkuat Lecce. Selama 13 tahun bermain di Turin, Conte menjadi bagian dari kisah sukses besar Juventus di Italia. Dia memenangi hampir semua trofi mayor dalam seragam putih-hitam.

Bersama Gli Azzurri, Conte tampil 20 kali. Dia berhasil menembus final Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000, tapi harus puas menjadi runner up di dua kesempatan itu.

Penghargaan-penghargaan
Serie A (5): 1994/95, 1996/97, 1997/98, 2001/02, 2002/03
Coppa Italia (1): 1994/95
Suppercoppa Italiana (4): 1995, 1997, 2002, 2003
Champions League (1): 1995/96
UEFA Cup (1): 1992/93
UEFA Super Cup (1): 1996
Intertoto Cup (1): 1999
Intercontinental Cup (1): 1996

Karier Internasional
20 caps (2 gol) untuk Italia

5. Aitor Karanka - Middlesbrough

Foto: Peter Cziborra
Karanka menghabiskan mayoritas karier profesional sebagai pemain di Spanyol. Dia sempat memperkuat Athletic Bilbao sebelum memperkuat Juventus di 1997. Meski lebih sering jadi pemain cadangan, dia tetap dianggap berhasil meraih banyak piala bersama Los Merengues, termasuk tiga trofi Liga Champions.

Sementara itu di Timnas Spanyol jumlah capsnya cuma satu. Itu dia dapat dalam laga dengan Armenia di Kualifikasi Piala Eropa pada tahun 1995.

Penghargaan-penghargaan
La Liga (1): 2000/01
Supercopa de Espana (2): 1997, 2001
Champions League (3): 1997/98, 1999/00, 2001/02
Intercontinental Cup (1): 1998

Karier Internasional:
1 cap (0 gol) untuk Spanyol

6. Mauricio Pochettino - Tottenham

Foto: REUTERS/Dylan Martinez
Pochettino memulai kariernya di tanah kelahirannya, Argentina, bersama Newell's Old Boys. Dia pernah merasakan bermain di Liga Spanyol bersama Espanyol, yang kemudian dilanjutkan dengan petualangan di Liga Prancis bersama Paris Saint-Germain dan Bordeaux.

Pochettino adalah anggota skuat utama Argentina di Piala Dunia 2002. Dia bermain di tiga pertandingan fase grup, tapi gagal menghindarkan negaranya dari tersingkir cepat.

Penghargaan-penghargaan
Argentine Primera Division (1): 1990/91
Clausura (1): 1992
Copa del Rey (2): 1999/00, 2005/06

Karier Internasional:
20 caps (2 goals) for Argentina

7. Claude Puel - Southampton

Foto: Reuters / John Sibley
Karier sepakbola Puel dimulai diklub kecil Castres FC. Dia kemudian ditemukan oleh AS Monaco, dan bergabung dengan klub tersebut pada 1977. Dia menghabiskan seluruh kariernya di Monaco, dengan total tampil di 601 pertandingan.

Penghargaan-penghargaan
Ligue 1 (2): 1981/82, 1987/88
Coupe de France (3): 1980, 1985, 1991
Trophee des champions (1): 1985
Coppa delle Alpi (3): 1979, 1983, 1984

8. Slaven Bilic - West Ham

Foto: Reuters / Tony O'Brien
Meski sempat bermain di Premier League bersama West Ham United dan Everton, Bilic menghabiskan banyak waktu bermainnya bersama klub lokal Kroasia, Hajduk Split, di mana dia memenangi beberapa trofi di sana.

Total 44 kali dia memperkuat negaranya. Bilic ikut mengantar Kroasia finis di posisi tiga pada Piala Dunia 1998 yang dilangsungkan di Prancis.

Penghargaan-penghargaan
PIala Yugoslavia (1): 1990/91
Liga Krosia (1): 1992
Piala Kroasia (2): 1992/93, 1999/00

Karier Internasional
44 caps (3 gol) untuk Kroasia

9. Mike Phelan - Hull City

Foto: Action Images via Reuters / Andrew Boyers
Membela Manchester United pada 1989, Mike Phelan lebih sering bermain di liga level bawah. Dia di antaranya pernah memperkuat Burnley dan Norwich. Phelan ikut membantu Norwich promosi sebelum berganti seragam 'Setan Merah'.

Di Old Trafford dia memenangi beberapa gelar domestik dan internasional.

Penghargaan-penghargaan
Premier League (1): 1992/93
FA Cup (1): 1989/90
League Cup (1): 1991/92
Charity Shield (1): 1990 (shared)
Football League Division Two (1): 1985/86
Football League Division Three (1): 1981/82)
European Cup Winners' Cup (1): 1990/91

Karier Internasional:
1 cap (0 gol)

10. Alan Pardew - Crystal Palace

Foto: Eddie Keogh
Karier sepakbola Pardew dimulai di klub non-liga, sebelum dia bergabung dengan Crystal Palace pada 1987 dan membantu klub tersebut dapat tiket promosi ke Divisi 1 serta melangkah ke semifinal Piala FA. Setelah meninggalkan Palace, Pardew memperkuat Charlton dan Barnet, serta sempat dipinjamkan ke Tottenham Hotspur.

Penghargaan
Full Members Cup (1): 1991

11. Claudio Ranieri - Leicester

Foto: Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Ranieri memulai karier sepakbolanya bersama salah satu klub besar Italia, AS Roma. Tapi di sana dia cuma tampil enam kali dan kemudian lebih banyak tampil dalam seragam Catanzaro, Catania dan Palermo.

Ada fakta menarik yang menggambarkan karier Ranieri saat masih aktif bermain: dia tercatat empat kali mendapat promosi.

Penghargaan
Tidak ada

12. David Moyes - Sunderland

Foto: Action Images via Reuters / Lee Smith
Sebelum bergabung dengan Celtic di 1980, Moyes menjalani karier sepakbola bersama klub asal Islandia IBV Vestmannaeyjar. Setelah tiga musim mempetkuat Celtic, dia berturut-turut membela Cambridge United, Bristol City, Shrewsbury Town, Dunfermline, Hamilton Academical dan Preston North End.

Penghargaan-penghargaan
Scottish League Premier Division (1): 1981/82
Associate Members' Cup (1): 1985/86
Football League Division Three (1): 1995/96

13. Walter Mazzarri - Watford

Foto: Alessandro Garofalo
Merupakan produk akademi sepakbola Fiorentina, Mazzarri memulai debut sepakbola profesionalnya justru bersama Pescara di Serie B pada 1981. Dia sempat juga merasakan Serie A bersama Cagliari, tapi itu tak bertahan lama. Selama lima tahun dia pernah membela Empoli dan mengantar klub tersebut dapat promosi ke Serie A.

Penghargaan
Tidak Ada

14. Sean Dyche - Burnley

Foto: Getty Images Sport/Matthew Lewis
Karier sepakbola profesional Dyche berjalan cukup panjang, yakni selama 18 tahun. Tapi periode itu banyak dia habiskan bersama klub-klub semenjana. Di antaranya adalah Nottingham Forest, Chesterfield, Bristol City, Luton Town, Millwall, Watford dan Northampton Town

Dyche pernah melangkah ke semifinal PIala FA bersama Chesterfield dan memenangi Divisi Kedua bersama Millwall.

Penghargaan
Football League Division Two (1): 2000/01

15. Arsene Wenger - Arsenal

Foto: Michael Regan/Getty Images
Wenger muda adalah salah satu penggawa RC Strasbourg saat klub tersebut memenangi Divisi Utama Liga Prancis pada 1978/79. Dia kemudian membela Strasbourg selama tiga musim namun cuma bermain 11 kali.

Wenger juga sempat membela Mutzig, FC Mulhouse dan ASPV Strasbourg. Semua klub tersebut berada di level bawah kompetisi Liga Prancis.

Penghargaan
Ligue 1 (1): 1978/79

16. Jurgen Klopp - Liverpool

Foto: Getty Images/Jan Kruger
Memulai karier pesepakbola sebagai striker, Klopp kemudian digeser jauh ke belakang sebagai seorang bek. Itu semua dia rasakan bersama Mainz 05, klub yang dia bela mulai dari 1990 sampai 2001.

Dalam kurun tersebut Klopp berhasil mencetak 52 gol untuk Mainz. Namun dia tak meraih trofi apapun sebagai pemain, kondisi yang kemudian berubah setelah dia memutuskan jadi pelatih.

Penghargaan
Tidak Ada

17. Eddie Howe - Bournemouth

Foto: Action Images via Reuters / Matthew Childs
Howe tak punya karier yang panjang dan mengilap sebagai pesepakbola. Cedera memaksa dia menepi cepat-cepat dari lapangan pada 2007 lalu, ketika usianya baru 29 tahun. Sebelumnya dia mencatatkan lebih dari 200 penampilan untuk Bournemouth.

Klub lainnya yang sempat dia perkuat, meski untuk periode yang singkat adalah Portsmouth. Sementara bersama Tim Nasional Inggris dia tampil dua kali di U21.

Penghargaan
Tidak ada

Karier Internasional
Tidak ada

18. Tony Pulis - West Brom

Foto: Eddie Keogh
Sebagai pemain profesional, Pulis tak punya torehan besar. Dia pernah membela klub asal Hong Kong, Happy Valley, selain memperkuat Bristol Rovers, Newport County dan Bournemouth. Bersama Bournemouth dia memenangi Divisi Tiga pada musim 1986/1987.

Penghargaan
Tidak ada

Karier Internasional
Tidak ada

19. Jose Mourinho - Manchester United

Foto: Action Images via Reuters / Jason Cairnduff
Ayah Mourinho, Felix, adalah seorang pesepakbola profesional yang bermain untuk Os Belenenses dan Vitoria de Setubal. Dia juga punya satu caps untuk Timnas Portugal.

Mourinho punya cita-cita mengikuti jejak ayahnya dengan bergabung di akademi Belenenses. Di level senior dia sempat bermain untuk Rio Ave, Belenenses, dan Sesimbra. Tapi Mourinho tak berbakat sebagai pemain karena kariernya mentok. Dia kemudian memilih untuk fokus menjadi pelatih.

Penghargaan
Tidak Ada

Karier Internasional
Tidak ada

20. Bob Bradley - Swansea

Foto: Michael Regan/Getty Images
Bradley menjadi satu-satunya pelatih Premier League saat ini yang tidak punya pengalaman sebagai pesepakbola profesional. Pengalaman sepakbola Bradley hanya sebagai pemain di level universitas, di Princeton University di mana dia memperkuat Princeton Tigers.

Penghargaan
Tidak ada

Karier Internasional
Tidak ada
Halaman 2 dari 21
Koeman adalah pelatih dengan karier sebagai pemain paling mentereng di Premier League musim ini. Sukses besar dia raih di level klub bersama Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven dalam selang 1983-1989, dengan di antaranya memenangi Piala Champions.

Keberhasilan besar kembali dia dapat saat memperkuat Barcelona, dengan kembali menjuarai Piala Champions pada 1992

Koeman saat ini menjadi satu-satunya manajer Premier League yang pernah memenangi kejuaraan internasional. Dia adalah anggota skuat Timnas Belanda yang menjuarai Piala Eropa 1988.

Penghargaan-penghargaan
Eredivisie (4): 1984/85, 1986/87, 1987/88, 1988/89
KNVB Cup (3): 1985/86, 1987/88, 1988/89
La Liga (4): 1990/91, 1991/92, 1992/93, 1993/94
Copa del Rey (1): 1989/90
Piala Super Spanyol (3): 1991, 1992, 1994
European Cup (2): 1987/88, 1991/92
UEFA Super Cup (1): 1992

Karier Internasional:
78 caps (14 gol) untuk Belanda
Piala Eropa (1): 1988

Sebelum menjadi pelatih tersukses di Eropa, Guardiola juga pengumpul trofi ketika masih bermain di Barcelona dalam priode 1990-2001.

Guardiola ikut mengantar Barcelona memenangi Piala Champions 1992, selain mengantar Blaugrana meraih enam trofi La Liga dan dua Copa del Rey.

Di level internasional, Guardiola memperkuat Spanyol di Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000. Dia membantu Spanyol memenangi medali emas Olimpiade 1992, yang digelar di Barcelona.

Penghargaan-penghargaan
La Liga (6): 1990/91, 1991/92, 1992/93, 1993/94, 1997/98, 1998/99
Copa del Rey (2): 1996/97, 1997/98
Piala Super Spanyol (4): 1991, 1992, 1994, 1996
Segunda Division B (1): (1990/91)
European Cup (1): 1992
UEFA Cup Winners' Cup (1): 1996/97
UEFA Super Cup (2): 1992, 1997

Karier Internasional:
47 caps (5 gol) untuk Spanyol
Medali Emas Olimpiade (1): 1992

Hughes menjalani karier yang gemilang sebagai pemain bersama Manchester United dan Chelsea. Beberapa titel bergengsi di Inggris berhasil dimenangi. Dia sempat juga merasakan memperkuat dua klub terkuat Eropa yakni Barcelona dan Bayern Munich.

Sementara di level tim nasional, bos Stoke ini berada di posisi 10 besar dalam hal jumlah caps dan gol di Wales. Tapi dia tak pernah tampil di turnamen besar bersama negaranya.

Penghargaan-penghargaan
Premier League (2): 1992/93, 1993/94
FA Cup (4): 1984/85, 1989/90, 1993/94, 1996/97
League Cup (3): 1991/92, 1997/98, 2001/02
Charity Shield (3): 1990 (shared), 1993, 1994
UEFA Cup Winners' Cup (1): 1990/91
UEFA Super Cup (1): 1991

Karier Internasional:
72 caps (16 gol) untuk Wales

Conte adalah salah satu legenda Juventus dengan telah tampil lebih dari 400 laga bersama Si Nyonya Tua, setelah sebelumnya memperkuat Lecce. Selama 13 tahun bermain di Turin, Conte menjadi bagian dari kisah sukses besar Juventus di Italia. Dia memenangi hampir semua trofi mayor dalam seragam putih-hitam.

Bersama Gli Azzurri, Conte tampil 20 kali. Dia berhasil menembus final Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000, tapi harus puas menjadi runner up di dua kesempatan itu.

Penghargaan-penghargaan
Serie A (5): 1994/95, 1996/97, 1997/98, 2001/02, 2002/03
Coppa Italia (1): 1994/95
Suppercoppa Italiana (4): 1995, 1997, 2002, 2003
Champions League (1): 1995/96
UEFA Cup (1): 1992/93
UEFA Super Cup (1): 1996
Intertoto Cup (1): 1999
Intercontinental Cup (1): 1996

Karier Internasional
20 caps (2 gol) untuk Italia

Karanka menghabiskan mayoritas karier profesional sebagai pemain di Spanyol. Dia sempat memperkuat Athletic Bilbao sebelum memperkuat Juventus di 1997. Meski lebih sering jadi pemain cadangan, dia tetap dianggap berhasil meraih banyak piala bersama Los Merengues, termasuk tiga trofi Liga Champions.

Sementara itu di Timnas Spanyol jumlah capsnya cuma satu. Itu dia dapat dalam laga dengan Armenia di Kualifikasi Piala Eropa pada tahun 1995.

Penghargaan-penghargaan
La Liga (1): 2000/01
Supercopa de Espana (2): 1997, 2001
Champions League (3): 1997/98, 1999/00, 2001/02
Intercontinental Cup (1): 1998

Karier Internasional:
1 cap (0 gol) untuk Spanyol

Pochettino memulai kariernya di tanah kelahirannya, Argentina, bersama Newell's Old Boys. Dia pernah merasakan bermain di Liga Spanyol bersama Espanyol, yang kemudian dilanjutkan dengan petualangan di Liga Prancis bersama Paris Saint-Germain dan Bordeaux.

Pochettino adalah anggota skuat utama Argentina di Piala Dunia 2002. Dia bermain di tiga pertandingan fase grup, tapi gagal menghindarkan negaranya dari tersingkir cepat.

Penghargaan-penghargaan
Argentine Primera Division (1): 1990/91
Clausura (1): 1992
Copa del Rey (2): 1999/00, 2005/06

Karier Internasional:
20 caps (2 goals) for Argentina

Karier sepakbola Puel dimulai diklub kecil Castres FC. Dia kemudian ditemukan oleh AS Monaco, dan bergabung dengan klub tersebut pada 1977. Dia menghabiskan seluruh kariernya di Monaco, dengan total tampil di 601 pertandingan.

Penghargaan-penghargaan
Ligue 1 (2): 1981/82, 1987/88
Coupe de France (3): 1980, 1985, 1991
Trophee des champions (1): 1985
Coppa delle Alpi (3): 1979, 1983, 1984

Meski sempat bermain di Premier League bersama West Ham United dan Everton, Bilic menghabiskan banyak waktu bermainnya bersama klub lokal Kroasia, Hajduk Split, di mana dia memenangi beberapa trofi di sana.

Total 44 kali dia memperkuat negaranya. Bilic ikut mengantar Kroasia finis di posisi tiga pada Piala Dunia 1998 yang dilangsungkan di Prancis.

Penghargaan-penghargaan
PIala Yugoslavia (1): 1990/91
Liga Krosia (1): 1992
Piala Kroasia (2): 1992/93, 1999/00

Karier Internasional
44 caps (3 gol) untuk Kroasia

Membela Manchester United pada 1989, Mike Phelan lebih sering bermain di liga level bawah. Dia di antaranya pernah memperkuat Burnley dan Norwich. Phelan ikut membantu Norwich promosi sebelum berganti seragam 'Setan Merah'.

Di Old Trafford dia memenangi beberapa gelar domestik dan internasional.

Penghargaan-penghargaan
Premier League (1): 1992/93
FA Cup (1): 1989/90
League Cup (1): 1991/92
Charity Shield (1): 1990 (shared)
Football League Division Two (1): 1985/86
Football League Division Three (1): 1981/82)
European Cup Winners' Cup (1): 1990/91

Karier Internasional:
1 cap (0 gol)

Karier sepakbola Pardew dimulai di klub non-liga, sebelum dia bergabung dengan Crystal Palace pada 1987 dan membantu klub tersebut dapat tiket promosi ke Divisi 1 serta melangkah ke semifinal Piala FA. Setelah meninggalkan Palace, Pardew memperkuat Charlton dan Barnet, serta sempat dipinjamkan ke Tottenham Hotspur.

Penghargaan
Full Members Cup (1): 1991

Ranieri memulai karier sepakbolanya bersama salah satu klub besar Italia, AS Roma. Tapi di sana dia cuma tampil enam kali dan kemudian lebih banyak tampil dalam seragam Catanzaro, Catania dan Palermo.

Ada fakta menarik yang menggambarkan karier Ranieri saat masih aktif bermain: dia tercatat empat kali mendapat promosi.

Penghargaan
Tidak ada

Sebelum bergabung dengan Celtic di 1980, Moyes menjalani karier sepakbola bersama klub asal Islandia IBV Vestmannaeyjar. Setelah tiga musim mempetkuat Celtic, dia berturut-turut membela Cambridge United, Bristol City, Shrewsbury Town, Dunfermline, Hamilton Academical dan Preston North End.

Penghargaan-penghargaan
Scottish League Premier Division (1): 1981/82
Associate Members' Cup (1): 1985/86
Football League Division Three (1): 1995/96

Merupakan produk akademi sepakbola Fiorentina, Mazzarri memulai debut sepakbola profesionalnya justru bersama Pescara di Serie B pada 1981. Dia sempat juga merasakan Serie A bersama Cagliari, tapi itu tak bertahan lama. Selama lima tahun dia pernah membela Empoli dan mengantar klub tersebut dapat promosi ke Serie A.

Penghargaan
Tidak Ada

Karier sepakbola profesional Dyche berjalan cukup panjang, yakni selama 18 tahun. Tapi periode itu banyak dia habiskan bersama klub-klub semenjana. Di antaranya adalah Nottingham Forest, Chesterfield, Bristol City, Luton Town, Millwall, Watford dan Northampton Town

Dyche pernah melangkah ke semifinal PIala FA bersama Chesterfield dan memenangi Divisi Kedua bersama Millwall.

Penghargaan
Football League Division Two (1): 2000/01

Wenger muda adalah salah satu penggawa RC Strasbourg saat klub tersebut memenangi Divisi Utama Liga Prancis pada 1978/79. Dia kemudian membela Strasbourg selama tiga musim namun cuma bermain 11 kali.

Wenger juga sempat membela Mutzig, FC Mulhouse dan ASPV Strasbourg. Semua klub tersebut berada di level bawah kompetisi Liga Prancis.

Penghargaan
Ligue 1 (1): 1978/79

Memulai karier pesepakbola sebagai striker, Klopp kemudian digeser jauh ke belakang sebagai seorang bek. Itu semua dia rasakan bersama Mainz 05, klub yang dia bela mulai dari 1990 sampai 2001.

Dalam kurun tersebut Klopp berhasil mencetak 52 gol untuk Mainz. Namun dia tak meraih trofi apapun sebagai pemain, kondisi yang kemudian berubah setelah dia memutuskan jadi pelatih.

Penghargaan
Tidak Ada

Howe tak punya karier yang panjang dan mengilap sebagai pesepakbola. Cedera memaksa dia menepi cepat-cepat dari lapangan pada 2007 lalu, ketika usianya baru 29 tahun. Sebelumnya dia mencatatkan lebih dari 200 penampilan untuk Bournemouth.

Klub lainnya yang sempat dia perkuat, meski untuk periode yang singkat adalah Portsmouth. Sementara bersama Tim Nasional Inggris dia tampil dua kali di U21.

Penghargaan
Tidak ada

Karier Internasional
Tidak ada

Sebagai pemain profesional, Pulis tak punya torehan besar. Dia pernah membela klub asal Hong Kong, Happy Valley, selain memperkuat Bristol Rovers, Newport County dan Bournemouth. Bersama Bournemouth dia memenangi Divisi Tiga pada musim 1986/1987.

Penghargaan
Tidak ada

Karier Internasional
Tidak ada

Ayah Mourinho, Felix, adalah seorang pesepakbola profesional yang bermain untuk Os Belenenses dan Vitoria de Setubal. Dia juga punya satu caps untuk Timnas Portugal.

Mourinho punya cita-cita mengikuti jejak ayahnya dengan bergabung di akademi Belenenses. Di level senior dia sempat bermain untuk Rio Ave, Belenenses, dan Sesimbra. Tapi Mourinho tak berbakat sebagai pemain karena kariernya mentok. Dia kemudian memilih untuk fokus menjadi pelatih.

Penghargaan
Tidak Ada

Karier Internasional
Tidak ada

Bradley menjadi satu-satunya pelatih Premier League saat ini yang tidak punya pengalaman sebagai pesepakbola profesional. Pengalaman sepakbola Bradley hanya sebagai pemain di level universitas, di Princeton University di mana dia memperkuat Princeton Tigers.

Penghargaan
Tidak ada

Karier Internasional
Tidak ada

(din/mfi)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads