Guardiola Soal Buruknya Lini Belakang City

Guardiola Soal Buruknya Lini Belakang City

Doni Wahyudi - Sepakbola
Minggu, 11 Des 2016 08:53 WIB
Foto: Reuters / Carl Recine Livepic
Leicester - Lini belakang Manchester City jadi sorotan saat kalah dalam lawatan ke Leicester City. Josep Guardiola menyebut dirinya tak melatih pemain untuk melakukan tekel.

Manchester City menguasai hingga 78% penguasaan bola saat kalah 2-4 dari Leicester. Meski dominan dalam ball possession City tampil tak bertaji, di mana sepakan ke on target pertama baru terjadi melalui tendangan bebas Aleksandar Koralov di menit 82, yang menjadi gol pertama City.

Meski memasang empat pemain bertahan, City terlihat hanya memakai tiga bek di atas lapangan yakni Pablo Zabaleta, John Stones dan Bacary Sagna. Sementara Kolarov dioperasikan di lapangan tengah, meski kerap turun ke belakang membantu pertahanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komposisi tersebut ternyata sangat rentan oleh serangan balik cepat Leicester. Pemain belakang City juga beberapa kali melakukan kesalahan, termasuk gol terakhir Jamie Vardy yang datang dari backpass gagal Stones pada Claudio Bravo.

Pemain-pemain City juga kesulitan merebut bola dari Leicester. Statistik Whoscored menunjukkan Leicester cuma dua kali kehilangan penguasaan bola karena direbut, sementara pemain City sembilan kali kehilangan penguasaan bola karena direbut.

Saat ditanya apakah pemain City kesulitan merebut bola dari Leicester - lantaran tidak memenangi satupun tekel di 35 menit pertama - Guardiola menyebut kalau dirinya bukan tipe pelatih yang ingin pemainnya sukses mencatatkan banyak tekel.

"Saya bukan pelatih utuk melakukan tekel jadi saya tidak melatih melakukan tekel. Yang saya inginkan adalah mencoba bermain dengan bagus dan mencetak gol-gol, dan lebih banyak berada di kotak penalti lawan," ucap Guardiola dalam sesi konferensi pers usai pertandingan.

"Ya, duel-duel itu harus Anda menangi, itu benar. Tapi normalnya saat Anda bermain bagus Anda memenangi banyak tekel tapi setelah empat menit dan skornya 2-0 dan di pikiran para pemain (mereka berkata) 'Mengapa ini, apa yang terjadi' dan itu tak mudah bagi mereka. Karena itulah hal tersebut menjadi aspek lain dari sepakbola, yang pada akhirnya kami tidak memenangi atau kalah dalam pertandingan hanya karena tekel," lanjut dia di Skysports.

Guardiola juga menolak menyalahkan pemain belakangnya atas empat gol yang terjadi di King Power Stadium, dan tiga yang terjadi saat dikalahkan Chelsea pekan lalu. Namun orang Spanyol itu menyadari kalau lini pertahananya harus dapat banyak perbaikan.

"Saya harus memperbaikinya untuk memecahkan masalah itu. Saya ingin memainkan sepakbola yang bisa saya rasakan, tentu saja itu sederhana saja: kemasukan sedikit dan mencetak gol lebih banyak."

"Dasar permainan kami musim ini, kecuali pada beberapa kesempatan, cukup bagus. Saya tak bisa bilang kalau hari ini kami bermain buruk. Kami tidak memiliki keinginan mengreasikan permainan, tapi setelah empat menit skornya 2-0, dan setelah gol ketiga, apa yang kami tunjukkan di babak kedua adalah sebuah upaya."

"Tapi tetap saja kami kemasukan banyak gol. Saya selalu mencoba, dan saya sadari untuk bisa mengendalikan permainan kami harus kemasukan sedikit gol dan di sini saya tak bisa melakukan itu. Jadi saya harus melakukan analisa, kenapa itu terjadi," tuntasnya. (din/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads