Di bawah komando Ranieri, Leicester yang sama sekali tak difavoritkan berhasil merebut titel Premier League pada musim lalu. Itulah gelar pertama The Foxes di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Inggris.
Atas prestasinya tersebut, Ranieri diganjar penghargaan pelatih terbaik dunia 2016, mengungguli pelatih-pelatih top lain seperti Fernando Santos dan Zinedine Zidane.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leicester cuma menang dua kali dalam 14 pertandingan terakhirnya di Premier League. Jamie Vardy dkk. bahkan belum mencetak satu gol pun dalam empat pertandingan liga pada tahun 2017.
Jika situasi tak kunjung membaik, apakah Ranieri akan tetap aman di posisi manajer atau dipecat oleh Leicester?
"Segalanya mungkin. Musim lalu sepenuhnya berbeda," tutur Ranieri seperti dikutip Sky Sports.
"Setiap keputusan wasit, setiap tembakan yang mengenai tiang jadi gol, tembakan pertama masuk, lawan melewatkan peluang, dan penalti-penalti terhadap kami bukanlah penalti dan penalti-penalti untuk kami adalah penalti," imbuhnya.
"Semuanya salah, tapi kami harus berjuang untuk diri kami sendiri. Ketika semuanya berjalan baik ada begitu banyak orang yang mengatakan 'selamat'. Itu terlalu gampang," kata Ranieri.
Leicester selanjutnya akan menjamu Manchester United dalam lanjutan Premier League di King Power Stadium, Minggu (5/2/2017).
(mfi/mfi)