Cole merupakan anak asli akademi Arsenal dan menjadi bagian dari tim The Gunners yang sukses di awal 2000-an. Dia memenangi dua gelar Premier League dan tiga trofi Piala FA sejak mulai jadi andalan pada 2000/2001 hingga pergi di akhir musim 2005/2006.
Meski demikian, Cole juga punya kisah buruk dengan Arsenal. Di musim 2004/2005 dia melakukan pertemuan diam-diam dengan manajer Chelsea Jose Mourinho dan Kepala Eksekutif Chelsea Peter Kenyon untuk membicarakan transfer, yang belakangan diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suporter Arsenal melabelinya mata duitan, karena menolak tawaran perpanjangan dengan kontrak senilai 55 ribu poundsterling per pekan, untuk menerima tawaran 90 ribu per pekan dari klub rival.
Namun keputusannya pindah ke Chelsea mengantarkannya ke sukses hingga meninggalkan klub di akhir musim 2013/2014. Sementara sejak kepergiannya, Arsenal kesulitan meraih gelar juara.
Ketika ditanya apakah ada penyesalan meninggalkan Arsenal, yang membesarkan namanya dan merupakan tim masa kecilnya, Cole menjawabnya blak-blakan.
"Tidak, saya menjalani masa yang bagus di sana dan tentu saja saya merindukan para pemain lama. Tapi saya sudah beranjak dan memenangi setiap gelar yang bisa saya menangi, jadi saya tidak akan bilang melihat kembali ke belakang dan menyesalinya," ujarnya dalam program televisi ITV berjudul Play to the Whistle, seperti dikutip Telegraph.
Bersama Chelsea, Cole memang cuma meraih satu titel Premier League. Tapi dia juga memenangi empat gelar Piala FA dan masing-masing satu trofi Piala Liga Inggris, Liga Champions, dan Liga Europa.
Sementara Arsenal cuma memenangi dua titel Piala FA, yang diraih di 2013/2014 dan 2014/2015 lalu. Cole terang-terangan mengaku tertawa melihat Arsenal menjalani periode sulit hingga saat ini, selepas kepergiannya.
"Kalau sejujurnya, ya, saya masih tertawa sendiri sampai hari ini," sambungnya.
"Saya punya banyak sejarah di sana dan tentu saja cara saya pergi mungkin tidak bagus, tapi saya rasa mereka juga menunjukkan ke saya kurangnya rasa hormat."
"Saya juga harus menyalahkan diri saya sih. Mungkin saya dulu melakukannya dengan cara yang salah. Tapi ketika saya melihat kembali ke sana, saya bisa menyalahkan banyak pihak dan sekarang itu sudah berlalu 10 tahun," tandas pria yang kini bermain di LA Galaxy di Liga Amerika Serikat ini. (raw/mrp)











































