Spurs nyaris menelan kekalahan kala bertandang ke markas Swansea City di Liberty Stadium, Kamis (6/4/2017) dinihari WIB. Gol Wayne Routledge di menit ke-11 tak kunjung mampu dibalas sampe benar-benar memasuki fase akhir laga.
Baru di menit ke-88 gol balasan dari Spurs muncul lewat Dele Alli. Menariknya, itu jadi awal dari gol-gol The Lilywhites selanjutnya. Son Heung-min lantas membalikkan keadaan di menit ke-91, diikuti satu gol lain dari Christian Eriksen pada menit ke-94.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pochettino menilai hal itu tak terlepas dari faktor mentalitas, bahwa timnya cenderung menganggap laga akan berjalan mudah di awal. Namun pada akhirnya mereka juga mampu bangkit dan merespons situasi.
"Kami memulai pertandingan dengan baik dan menciptakan peluang-peluang di beberapa menit pertama. Kami mungkin merasa bahwa laganya akan berjalan mudah," kata Pochettino dikutip BBC.
"Mereka kemudian mulai bermain di tempo lambat. Ketika kebobolan kami menyadari bahwa kami perlu meningkatkan level kami."
"Gila kalau melihat bagaimana gol-gol muncul di beberapa menit terakhir, tapi kami berusaha dan menciptakan peluang-peluang untuk menang. Hari ini adalah laga yang sulit dan tim menunjukkan karakter besar."
"Yang terpenting adalah emblemnya. Ketika Anda bermain untuk Tottenham, itu bukan soal nama-nama melainkan soal tim. Musim ini kami menunjukkkan bahwa kami adalah sebuah tim," tambahnya.
Kemenangan ini memastikan Spurs menjaga tekanan untuk Chelsea di puncak klasemen. Mengumpulkan nilai 65 dari 30 pekan, mereka tertinggal tujuh poin dari Chelsea di posisi teratas. (raw/mrp)