Sejak direkrut dari Everton pada musim panas, Lukaku sudah mengawali kiprahnya untuk MU dengan impresif. Total lima gol telah dicetak pemain internasional Belgia itu dari lima partai Premier League.
Performa Lukaku itu juga sudah langsung mendapat apresiasi dari para suporter MU. Chant tentang Lukaku pun sudah dirancang, bahkan tak cuma satu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rom, Rom, Romelu, Romelu Lukaku,
Man United's number nine,
Romelu Lukaku
Yang menjadi masalah, ada chant lain yang mulai terdengar saat MU menghadapi Basel di Liga Champions. Liriknya terbilang tak pantas karena menyebut-nyebut "ukuran kejantanan" Lukaku, yang tentunya tidak berhubungan dengan dunia sepakbola.
Menurut organisasi anti rasial Kick It Out, lirik lagu tersebut sudah mendorong adanya stereotip tak tepat terhadap ras tertentu. MU pun sudah dihubungi dalam usaha menyetop suporternya menyanyikan lagi tersebut.
"Kick It Out mengetahui adanya cuplikan video mengenai lirik rasialis oleh suporter Manchester United pada hari Rabu malam (13 September," kata juru bicara organisasi itu kepada Times dan dilansir Guardian.
"Lirik yang digunakan dalam lagu itu ofensif dan diskriminatif. Stereotip rasialis tidak pernah dapat diterima dalam sepakbola maupun lingkungan lebih luas, terlepas bahwa itu sebenarnya ditujukan untuk dukungan buat pemain."
"Kami sudah mengontak Manchester United dan akan bekerja sama dengan mereka dan FA untuk memastikan masalah ini diselesaikan secepatnya. Para pelakunya bisa terancam sanksi," tutur juru bicara tersebut.
(krs/fem)











































