.webp)
Leicester memutuskan memecat Shakespeare pekan lalu. Hasil buruk di awal musim Premier League musim ini, yang membuat The Foxes sempat masuk zona degradasi menjadi penyebabnya. Leicester sejauh ini baru memenangi dua laga dari sembilan pekan dan sudah menelan empat kekalahan.
Setelah ditangani caretaker Michael Appleton di dua pertandingan terakhir, Leicester resmi menunjuk Puel sebagai manajer utama pada Kamis (26/10/2017) dini hari WIB. Pria berusia 56 tahun itu dikontrak sampai 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puel bukan sosok baru di kancah kepelatihan. Ia bersinar ketika menangani AS Monaco di musim 1999-2001, dengan menyumbang gelar Ligue 1, Piala Super Prancis, serta menjadi runner up Piala Liga Prancis 2001.
Puel kemudian menangani Lille pada musim 2002-2008, Lyon 2008-2011, dan Nice 2012-2016. Musim lalu, ia sudah berlabuh di Premier League untuk menangani Southampton dan mengantar The Saints finis di peringkat delapan.
Selain itu, Southampton juga dibawanya ke final Piala Liga. Namun ketika itu mereka kalah 2-3 dari Manchester United. Meski prestasinya tak buruk-buruk amat, Puel malah dipecat Southampton. Mantan pemain AS Monaco itupun dengan senang hati menerima tawaran menjadi manajer Leicester.
"Suatu kehormatan besar bisa menjadi manajer baru Leicester City, klub yang nilai dan ambisinya sangat sesuai dengan saya," Puel mengatakan di situs resmi klub.
"Kesempatan untuk membantu klub membangun prestasi dari raihan luar biasa baru-baru ini sungguh sangat menarik dan saya tak sabar untuk bekerja sama dengan pemilik, pemain, staf dan pendukung, untuk memberikan kesuksesan jangka panjang," ia menambahkan.
Puel akan diperkenalkan ke publik secara resmi pada Jumat (27/10), jelang pertandingan melawan Everton yang berlangsung Minggu (29/10). (raw/mfi)
