Guardiola sebenarnya sudah dijatuhi dakwaan oleh FA terkait kasus ini sejak 23 Februari lalu. Namun, pria berusia 47 tahun itu terlihat tetap mengenakan pita kuning saat Manchester City bertemu Arsenal di final Piala Liga Inggris (25 Februari) dan pada laga melawan Arsenal di Premier League (1 Maret).
Pita kuning yang disematkan Guardiola di bajunya memiliki pesan tertentu. Guardiola mulai memakai pita kuning itu setelah dua politisi Catalunya, Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart, dipenjara menyusul referendum kemerdekaan Catalunya pada Oktober lalu -- yang dianggap ilegal oleh pemerintah Spanyol. Pita kuning tersebut merupakan bentuk solidaritas dan dukungan Guardiola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FA sebenarnya sudah memperingatkan Guardiola hingga dua kali terkait hal ini sebelum menjatuhkan dakwaan. Tapi, Guardiola tak menggubris peringatan dari FA tersebut.
"Anda tak bisa memakainya dan kami tak ingin perlengkapan sepakbola menampilkan simbol-simbol politik. Sangat jelas, pita kuningnya adalah sebuah simbol politik, itu adalah simbol kemerdekaan Catalan," kata chief executive FA, Martin Glenn, yang dikutip BBC.
"Saya beritahu, banyak orang Spanyol, non-Catalan, yang jengkel karena hal itu," ujar Glenn.
"Kami sudah menuliskan ulang aturan permainan sehingga hal-hal seperti poppy tak masalah, tapi hal-hal yang akan memecah belah, hal-hal yang bisa menjadi simbol religius yang kuat, misalnya lambang Bintang Daud, lambang palu arit, lambang swastika, apapun seperti Robert Mugabe di baju Anda, inilah hal-hal yang tidak kami inginkan," katanya.
Guardiola punya waktu hingga Senin (5/3/2018) pukul 6 sore waktu Inggris untuk merespons dakwaan FA terkait kasus ini.
(mfi/mfi)