Rivalitas Guardiola dan Mourinho dibangun sejak keduanya sama-sama di Liga Spanyol. Guardiola di Barcelona, Mourinho di Real Madrid.
Persaingan panas antara dua klub raksasa Spanyol itu tak bisa tidak memengaruhi pandangan terhadap hubungan Guardiola dan Mourinho. Keduanya digambarkan sebagai sosok yang amat bertolak belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan sampai selepas keduanya tak lagi sama-sama di Spanyol, perbandingan itu tumbuh. Sampai kemudian Guardiola dan Mourinho bertemu lagi di Premier League dan akan berhadapan satu sama lain di Etihad Stadium, Sabtu (7/4/2018) malam WIB.
Guardiola akan memimpin Manchester City-nya mengejar misi menaklukkan Manchester United-nya Mourinho, yang akan berujung gelar juara. The Citizens tak cuma akan memenangi gengsi derby, tapi juga mewujudkan mimpi juara di hadapan rival sekota dengan musim masih tersisa enam pekan.
Melihat situasinya, perbandingan Guardiola dan Mourinho pun kembali mengemuka. Bahwa jika City juara di hadapan MU, itu berarti Guardiola menegaskan dirinya lebih baik dari Mourinho.
Namun Guardiola memastikan urusannya dengan Mourinho tak pernah sampai ke level personal. Pria Catalan itu menegaskan amat menghormati koleganya asal Portugal tersebut dan baginya ini cuma soal pekerjaan, tentang City dan MU.
Baca juga: Data dan Fakta Jelang City vs MU |
"Untuk menang atas United, saya paham betapa spesialnya itu untuk para fans. Tapi pada akhirnya, maaf, saya sangat menghormati Jose," ungkap Guardiola kepada Sky Sports.
"Ketika kami memulai musim, kami sama-sama ingin memenangi Premier League. Konsekuensinya memang seperti ini. Ya terjadi begitu saja."
"Saya tak pernah menang atas Mourinho, dia tak pernah mengalahkan saya. Tim-tim kami yang saling mengalahkan satu sama lain. Saya tak pernah bermain melawan Jose, dia tak pernah bermain melawan saya. Setelah itu, kami masih dalam bisnis ini dan kami akan berhadapan untuk ribuan kali lagi," tandasnya. (raw/raw)











































