Carrick depresi usai Manchester United kalah 0-2 dari Barcelona di final yang berlangsung di Olimpico, Roma, Mei 2009 silam. Kesalahannya yang berujung gol pembuka Barcelona dari Samuel Eto'o terus mengusik pikirannya hingga beberapa tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Depresinya baru mulai mereda di 2011, setelah laga melawan Chelsea di perempatfinal Liga Champions. Namun sampai dengan momen pengungkapan saat ini, nyaris tak ada yang tahu isu depresinya. Bahkan sedikit dari keluarganya yang tahu pun tak pernah mengetahui cukup banyak.
"Di 2010, itu adalah masa-masa terburuk. Adalah mimpi saya untuk berada di Piala Dunia, tapi sejujurnya saat itu saya merasa tak ingin ada di sana. Saya ingin di rumah saja. Saya memberi tahu Lisa (Roughead - istri) 'Cukup sudah, saya mau pulang'," kata Carrick kepada The Times.
"Saya sih takkan melakukannya, tapi ya begitu rasanya. Saya menyimpan masalah ini untuk diri saya sendiri di sebagian besar waktu. Bahkan keluarga saya sendiri tidak tahu soal ini sepenuhnya."
Baca juga: 'Fred Bukan Pengganti Michael Carrick' |
"Saya belum pernah membicarakan ini sebelumnya. Untuk mereka yang sudah bermain dengan saya yang membaca ini, ini akan jadi pertama kalinya mereka tahu. Mereka takkan tahu sebelumnya," tandasnya dilansir Sky Sports.
Carrick pensiun pada akhir musim 2017/2018 lalu dan kini menjadi Asisten Manajer Jose Mourinho di MU. (raw/nds)