Srivaddhanaprabha meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Sabtu (27/10/2018). Helikopter yang ia tumpangi terjatuh dan terbakar di dekat King Power Stadium.
Ranieri, yang menangani Leicester pada 2015-2017, sangat terkejut dengan tragedi yang menimpa Srivaddhanaprabha. Bagi Ranieri, Srivaddhanaprabha lebih dari sekadar bos untuk Leicester.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kabar itu sungguh mengguncang saya. Dia adalah orang yang baik, orang berhati emas. Dia selalu punya kata-kata yang menenangkan," kata Ranieri kepada Sky Sport Italia.
"Sikap positifnya menular. Dia tidak pernah fokus ke hasil negatif. Ketika dia masuk ke ruang ganti, dia memegang setiap orang dengan senyum."
"Dia sosok ayah, dia menenangkan semuanya. Dia adalah orang yang tercerahkan, semua yang dia kerjakan membaik, dan dia tahu bagaimana memilih orang-orangnya. Putranya akan mengikuti jejak ayahnya. Dia cinta sepakbola."
Ranieri diberhentikan Leicester pada Februari 2017, sembilan bulan usai mengantar The Foxes jadi juara Premier League. Saat itu, Srivaddhanaprabha menyebut pilihan untuk mencopot Ranieri sebagai keputusan tersulit. Meski demikian, Ranieri tetap mengingat pria Thailand itu sebagai sosok yang sangat baik.
"Kalau saya menutup mata dan berpikir tentangnya, saya selalu melihatnya dengan senyum di bibirnya, seperti ketika ulang tahun saya dan dia datang dengan kue raksasa dan menyanyikan 'happy birthday' bersama-sama dengan tim," ucap Ranieri.
"Sulit bagi saya untuk bicara. Saya merasakan luka keluarganya, karena itu adalah keluarga yang sangat dekat dan sekarang saya hanya ingin dekat dengan mereka."
Tonton juga 'Gol Mahrez untuk Mendiang Bos Leicester CIty':
(nds/cas)