Selepas kepergian Ferguson di 2013, MU kesulitan bersaing di titik teratas Premier League. Bersama David Moyes, yang dipecat sebelum musim 2013/2014 tutnas, 'Setan Merah' cuma finis ketujuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Mourinho, awalnya cukup menjanjikan. MU memang cuma finis keenam di liga, tapi memenangi treble kecil yakni Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Liga Europa di musim pertamanya, yakni 2016/2017.
Mourinho lantas membawa MU jadi runner-up di tahun kedua, meski kali ini tanpa gelar di akhir musim. Hanya saja momentum itu gagal dipertahankan.
Musim ini start MU buruk, tercecer di posisi enam setelah 17 pekan berlalu. David de Gea dkk tertinggal 19 poin dari Liverpool di puncak klasemen dan 11 poin dari Chelsea di tempat keempat.
Mourinho yang dikenal lihai meramu pertahanan kukuh bahkan tak bisa menghindarkan gawang MU dari gol-gol. MU sudah kemasukan 29 kali di liga musim ini, satu gol lebih banyak dari total kemasukan musim lalu.
Namun yang lebih mengkhawatirkan sebenarnya bukan soal hasil musim ini saja. Pergantian manajer membuat MU mereset lagi proyek yang ada, sehingga butuh waktu lebih lama untuk kembali ke persaingan teratas.
Mantan manajer tim nasional Inggris Sam Allardyce memperkirakan waktu tiga tahun paling masuk akal untuk MU.
"Mereka harus menemukan sosok yang mereka inginkan dan membangun Man United dari titik yang sangat rendah pada saat ini, untuk kembali menantang di persaingan teratas," ujar Allardyce dikutip talksport.
"Saya rasa, secara realistis, mungkin berjarak tiga tahun. Rasanya Anda meminta terlalu banyak dari manajer manapun kalau ingin lebih cepat dari itu," imbuhnya. (raw/cas)