.webp)
Pria Norwegia berusia 45 tahun itu secara mengejutkan diumumkan sebagai manajer interim MU, menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018. Meski pada awalnya diragukan, Solskjaer berhasil menciptakan dampak positif.
MU belum terkalahkan dalam sembilan pertandingan sejak dilatih Solskjaer. Delapan di antaranya berujung dengan kemenangan, termasuk mengalahkan rival-rivalnya seperti Tottenham Hotspur dan Arsenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paul Pogba, Marcus Rashford, Anthony Martial, tampil bersinar bersama Solskjaer. Permainan Setan Merah pun memperagakan permainan menyerang yang lebih agresif dan atraktif, berbeda dari era Mourinho yang lebih defensif.
Meski begitu, manajemen MU dikabarkan masih membidik manajer Tottenham Mauricio Pochettino sebagai target nomor satu. Sekalipun, tidak sedikit yang mendesak MU untuk memberikan posisi manajer permanen pada Solskjaer saja.
Solskjaer mengakui bahwa menangani MU selalu menjadi mimpinya. Namun, menurut dia respons para pemainlah yang akan menentukan.
Baca juga: Solskjaer Langsung Klik dengan Skuat MU |
"Pekerjaan ini seperti roda yang berputar," sahut Solskjaer dilansir FoxSports. "Kalau saya bisa membuat tim bermain lebih baik, membuat para pemain merespons saya, hasil-hasil kami menjadi lebih baik dan memperlihatkan bahwa gaya bermainnya bagus, maka itu akan menjadi sebuah nilai positif besar untuk saya."
"Tapi ini 'kan tidak pernah tentang saya. Saya tidak berada di sini untuk membicarakan tentang diri sendiri dan manajer-manajar dengan nama besar itu. Apa sih sebuah 'nama besar'?
Solskjaer sejatinya akan kembali ke Molde usai musim 2018/19 berakhir. Namun, sebuah rumor yang beredar menyebut bahwa Solskjaer akan dipermanenkan apabila MU sukses melewati Paris St. Germain di babak 16 besar Liga Champions. (rin/fem)
