2. Menebus Fellaini Terlalu Mahal
Marouane Fellaini memang sebuah aset bagus untuk MU selama bergabung. Namun, keputusan MU merekrut gelandang Belgia itu seharga 27 juta paun, membuktikan ofisial klub tidak kompeten. Sebelumnya, Fellaini hanya dibanderol 22 juta paun saja.
Sejak saat itu MU dilihat sebagai tim yang payah di bursa transfer. Kesepakatan Fellaini memulainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah era mimpi buruk di bawah Moyes, MU berpikir bahwa menjadi tim galactico bisa menjadi solusi. Namun toh kenyataannya tidak begitu. Angel Di Maria dan Radamel Falcao datang dengan ekspektasi besar, tapi keduanya dianggap tidak cukup bagus untuk bertahan lebih lama.
Baca juga: Lampu Hijau Juventus untuk Peminat Mandzukic |
4. Eksperimen Schweinsteiger dan Schneiderlin
Louis van Gaal berpikir Bastian Schweinsteiger dan Morgan Schneiderlin akan menjadi duet lini tengah yang menjanjikan. Fakta menunjukkan sebaliknya. Schweinsteiger sudah melewati performa terbaiknya, sedangkan Schneiderlin tidak pernah cukup bagus sejak awal.
5. Mendaratkan Mkhitaryan
Henrikh Mkhitaryan diharapkan bisa mengulang performa cemerlang di Borussia Dortmund. Namun, ekspektasi MU lagi-lagi meleset. Bintang Armenia itu memang tidak jelek, melainkan biasa-biasa saja.
Perekrutan Mkhitaryan hanya menjadi pemanis untuk superagen Mino Raiola di tengah pengejaran MU terhadap Paul Pogba. Sejak saat itu, MU mesti menghadapi sikap-siap Raiola yang kerap membuat kuping manajemen panas.