Pelatih Catalonia itu sempat menuding Mane sebagai pemain yang terkadang suka melakukan diving agar menguntungkan Liverpool. Hal tersebut diungkapkan Guardiola setelah mengetahui striker asal Senegal itu diganjar kartu kuning karena dianggap berpura-pura jatuh di kotak penalti saat Liverpool mengalahkan Aston Villa 2-1.
Pernyataan Guardiola tersebut langsung dibantah oleh manajer Liverpool, Juergen Klopp. Menurutnya, pemain asuhannya itu bukanlah striker yang suka diving demi mengharapkan tendangan penalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak lama kemudian, Guardiola memberikan penjelasan soal pernyataannya tersebut. Eks pembesut Barcelona dan Bayern Munich itu mengakui bahwa dirinya tidak bermaksud mencap Mane sebagai tukang diving, melainkan menunjukkan sikap hormat kepada Liverpool atas tekad tak kenal lelahnya.
Manajer asal Spanyol itu merujuk pada pertandingan Liverpool vs Leicester City beberapa waktu lalu. Saat itu, The Reds mendapatkan hadiah tendangan 12 pas karena Mane dilanggar di kotak penalti menjelang akhir pertandingan.
"Terkadang di saat menit ke-94 menghadapi Leicester City dan mendapat hadiah penalti rasanya seperti 'wow'. Tiada maksud saya menyebut Sadio Mane sebagai pemain bertipe seperti itu, karena saya sangat mengaguminya," kata Guardiola dikutip dari Sky Sports.
"Bagi Juergen itu adalah penalti, buat wasit itu penalti, dan VAR mengatakan demikian. Mungkin saja saya yang salah, atau tidak, untuk berpikir jika itu bukan penalti," imbuh dia.
"Itu adalah pujian buat Liverpool untuk mengatakan ini bukan karena satu kejadian semata. Mereka sering mencetak gol-gol di menit akhir, baik di Anfield mau pun laga tandang, karena mereka terus menerus menekan lawan."
"Itulah mengapa sangat menyenangkan bisa menghadapi mereka dan mencoba untuk bersaing dengan Liverpool," ujar Guardiola.
(rin/mrp)