Oezil sempat mengunggah postingan di media sosialnya. Isinya adalah dukungan kepada etnis muslim Uighur, yang kabarnya ditahan dalam kamp konsentrasi di Xinjiang, berdasarkan laporan aktivis perlindungan HAM dan PBB.
"[Di China] Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama satu per satu dibunuh. Terlepas dari semua itu, muslim tetap diam. Suara mereka tak terdengar," tulis foto dalam unggahan Oezil, yang juga pemain muslim, di Instagramnya.
Postingan yang menggunakan foto berlatar biru dengan logo bulan sabit--bendera yang disebut separatis Uighur sebagai Turkestan Timur, kabarnya membuat salah satu stasiun televisi China bereaksi. Diwartakan media-media Inggris seperti BBC dan Sky Sports, stasiun tv memboikot pertandingan Oezil saat Arsenal menghadapi City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Federasi Sepakbola China mengatakan kepada The Paper, media pro pemerintah, mereka kecewa dengan komentar Oezil. Kata-katanya disebut tak pantas dilontarkan.
"Komentar Ozil tidak diragukan lagi menyakitkan bagi penggemar Tiongkok yang mengikutinya dengan dekat, dan pada saat yang sama komentarnya juga melukai perasaan orang-orang Tiongkok. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami terima," tulis The Paper.
Oezil sendiri cuma bermain 59 menit dalam pertandingan Arsenal vs City. Di akhir pertandingan, Arsenal kalah 0-3 dari City.
Baca juga: De Bruyne Cemerlang, City Hantam Arsenal 3-0 |