Leicester, yang tampil sebagai pesaing terdekat Liverpool dengan ada di urutan kedua papan klasemen Liga Inggris, tak berkutik di hadapan The Reds pada Jumat (27/12/2019) dini hari WIB. Padahal, laga itu dilangsungkan di King Power Stadium, markas Si Rubah. Leicester dihajar 0-4.
Tuan rumah tampak bisa mengimbangi hingga menit ke-70. Setidaknya baru satu gol dari tandukan Roberto Firmino, yang membobol gawang Kasper Schmeichel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi rupanya, Liverpool tak mengendurkan serangan di 15 menit terakhir. Penalti James Milner, satu gol lagi dan Firmino dan gol dari Trent Alexander-Arnold membombardir gawang Schmeichel hanya dalam tempo tujuh menit.
Kekalahan itu kian menyakitkan bagi Leicester karena menjadi dua kekalahan beruntun di liga Inggris. Sebelumnya, The Foxes dihantam Manchester City 1-3.
"Dua pertandingan terakhir menjadi tolok ukur kami. Dengan apa yang sudah kami tunjukkan, kami terlibat dalam perburuan titel, namun kemudian kalian melihat beberapa pertandingan terakhir, kualitas lawan yang kami hadapi dan Liverpool benar-benar hebat," kata Rodgers seperti dikutip Four Four Two.
Itu menjadi kekalahan keempat Leicester dan menjadi kemenangan ke-18 bagi Liverpool setelah 18 pekan Liga Inggris dilewati. Artinya, The Reds belum ternoda satu pun kekalahan sejauh ini.
Dengan kekalahan itu, Leicester memang belum tergeser dari peringkat kedua. Tapi, jarak Si Rubah, yang mengoleksi 39 poin, dengan Liverpool (52 poin) kian jauh, menjadi 13 poin. Sementara itu, urutan ketiga ditempati Man City dengan 38 poin.
"Mereka akan sangat, sangat, sulit dihentikan. Tak ada keraguan. Mereka tim yang fantastis dengan kepercayaan diri tinggi. Mereka memimpin klasemen sekarang dan tak pernah kalah," dia menambahkan.
"Mereka memiliki cukup pemain, pengalaman, dan berkualitas untuk tetap berfokus dan menyelesaikan tujuan," ujar manajer yang pernah mengarsiteki Liverpool itu.
(fem/din)