Ole Gunnar Solskjaer masih mendapatkan dukungan dari manajemen Manchester United. Namun, MU diklaim tidak ragu untuk memecat Solskjaer jika tak memenuhi target.
Di bawah asuhan Solskjaer, MU tidak memperlihatkan kemajuan signifikan. Sejak Solskjaer dipermanenkan pada Maret 2019, Setan Merah cuma meraih 11 kemenangan dan sudah 12 kali kalah dalam 33 pertandingan.
Baca juga: Fred: Skuat MU Belum Kompak dan Masih Egois |
Saat ini Man United masih tertatih di Liga Inggris setelah hanya menghuni peringkat delapan dengan selisih enam poin dari Chelsea di empat besar. MU juga cuma sekali menang dalam lima pertandingan liga terakhir, dan gagal memenangi tiga pertandingan beruntun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Man United kini dalam tekanan untuk finis empat besar di akhir 2019/2020. Pasalnya, sponsor-sponsor besar klub memiliki klausul-klausul di kontrak-kontrak mereka di mana mereka akan mengurangi suntikan dana untuk belanja di musim panas apabila gagal lolos lagi ke Liga Champions.
Namun menurut pemberitaan Mirror, Solskjaer baru akan dipecat apabila gagal memimpin The Red Devils finis enam besar sekaligus gagal bermain di kompetisi Eropa. Solskjaer sendiri masih memiliki sisa kontrak sampai 2022.
Sementara itu, mantan manajer Tottenham Mauricio Pochettino masih menganggur usai diberhentikan Tottenham Hotspur di awal musim ini. Pochettino diyakini masih menunggu pinangan dari MU.
MU disebut-sebut tak mau buru-buru mengejar Pochettino karena terganjal klausulnya dengan Tottenham. Pochettino mesti membayar denda sebesar 10 juta paun jika menangani klub Inggris lain sebelum musim ini berakhir.
Solskjaer dibekali Bruno Fernandes dan Odion Ighalo yang digaet di bursa musim dingin untuk menjalani sisa kompetisi musim ini. Latihan jeda musim dingin tengah dilakoni David de Gea dkk di Marbella, Spanyol sebelum bertarung di kandang Chelsea pada 18 Februari.
(rin/yna)