Alasan-alasan yang Bikin Alisson Kini Jadi Kiper Terbaik di Dunia

Alasan-alasan yang Bikin Alisson Kini Jadi Kiper Terbaik di Dunia

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Kamis, 26 Mar 2020 08:34 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - JANUARY 19: Alisson Becker of Liverpool celebrates the 2nd goal during the Premier League match between Liverpool FC and Manchester United at Anfield on January 19, 2020 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Michael Regan/Getty Images)
Alisson Becker punya banyak atribut yang layak membuatnya dilabeli kiper terbaik di dunia saat ini. (Foto: Getty Images/Michael Regan)
Liverpool -

Sukses Liverpool di musim lalu dipengaruhi oleh penampilan top Alisson. Dia punya sederet kelebihan yang membuatnya layak disebut kiper terbaik dunia saat ini.

Alisson digaet dari AS Roma seharga 72 juta euro di musim panas 2018, yang menjadi rekor transfer untuk seorang kiper. Harga mahal ditebus penjaga gawang Brasil itu dengan performa menawan usai hanya kebobolan 47 gol dalam 79 penampilannya.

Kiper berusia 27 tahun itu sukses membukukan total 39 clean sheet yang membantu Liverpool menjuarai Liga Champions 2018/19, dan finis runner-up di Premier League dengan rekor kekalahan paling sedikit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil, Alisson diganjar beberapa penghargaan termasuk Sarung Tangan Emas Premier League serta trofi Yashin, gelar kiper terbaik di dunia yang dipersembahkan oleh France Football pada Desember lalu.

Pelatih kiper Liverpool John Achterberg merasa Alisson memang layak dianggap sebagai kiper terbaik di dunia saat ini. Alisson memiliki sejumlah kualitas yang dipunya kiper hebat.

ADVERTISEMENT

"Salah satu kelebihan besarnya adalah tetap tenang di momen-momen bertekanan tinggi dan membuat apa yang tampak alami, keputusan-keputusan yang mudah, tapi sesungguhnya tidak mudah karena Anda selalu butuh solusi dan keputusan sempurna. Itu adalah kualitas yang dia punya," ucap Achterberg kepada situs resmi Liverpool.

"Sejumlah reaksi seorang kiper itu berdasarkan insting, sudah pasti. Itu bisa menjadi sebuah keputusan yang harus diambil sangat cepat, tapi hal utamanya di dalam pikiran anda adalah harus selalu dalam posisi menyerang. Tidak pernah berpikir orang lain akan menjangkau bola lebih cepat dari anda, misalnya."

"Kalau situasinya 50/50 atau 60/40, apakah aku cukup cepat untuk berada di sana memenangi bola? Itulah sebuah pola pikir, tapi juga sebuah kualitas yang dia punya, karena dia punya kecepatan dan bereaksi untuk itu. Ini adalah sebuah kombinasi dari segalanya pada saat ini," cetus dia.




(rin/raw)

Hide Ads