Cerita Paul Scholes: Pernah Ditelepon, Ditanya Apa Mau ke Inter

Cerita Paul Scholes: Pernah Ditelepon, Ditanya Apa Mau ke Inter

Kris Fathoni W - Sepakbola
Sabtu, 11 Apr 2020 13:32 WIB
MOSCOW - MAY 21:  Paul Scholes of Manchester United looks on during the UEFA Champions League Final match between Manchester United and Chelsea at the Luzhniki Stadium on May 21, 2008 in Moscow, Russia.  (Photo by Jamie McDonald/Getty Images)
Cerita Paul Scholes: Pernah Ditelepon, Ditanya Apa Mau ke Inter. (Foto: Jamie McDonald/Getty Images)
Manchester -

Paul Scholes identik dengan Manchester United. Tapi pada satu waktu pernah ada yang mendekatinya terkait kemungkinan main di Italia bersama Inter Milan.

Karier Scholes dihabiskan bersama The Red Devils, bahkan pada dua periode berbeda yakni 1993-2011 dan 2012-2013. Pada saat itu pula ia mencatatkan 66 caps bersama timnas Inggris.

Sebagai salah satu pemain terbaik pada eranya, Scholes pun menarik minat klub lain terutama para rival MU di Eropa. Salah satunya Inter Milan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku tidak pernah tahu soal minat tim lain terhadap diriku," kata Scholes mengawali dalam wawancaranya di BBC.

"Memang pernah ada satu telepon dari seorang agen, agen lamanya Bryan Robson. Ia meneleponku saat kami di Piala Eropa 2000 dan bertanya apa aku minat ke Inter Milan, tapi cuma itu satu-satunya telepon yang pernah aku dapatkan."

ADVERTISEMENT

"Setelah itu aku tidak mendengar apa-apa lagi dan manajer pun tidak pernah bilang apa-apa kepadaku," tuturnya.

Scholes sendiri mengaku tidak pernah berpikir untuk pindah ke klub lain. Toh ia senantiasa dibutuhkan oleh Setan Merah, yang ketika itu juga rutin jadi penantang gelar juara baik di kancah domestik maupun Eropa.

"Saat itu aku bermain di klub masa kecilku, aku adalah anak Manchester, kami senantiasa meraih banyak trofi," ucap pengoleksi dua titel Liga Champions bersama MU itu.

"Jika saat itu manajer bilang tidak menginginkanku, pastinya aku akan pergi jika ada klub besar luar negeri yang meminatiku, tapi tidak pernah ada perlunya untuk memikirkan Barcelona, Real Madrid, atau AC Milan, karena aku sudah di klub terbesar dunia."

"Kami tidak menjuarai Liga Champions sebanyak yang seharusnya, tapi kami sama bagusnya dengan tim-tim itu, bahkan mungkin lebih baik," kata Scholes.




(krs/ran)

Hide Ads