McTominay Pernah Hampir Tinggalkan Manchester United

McTominay Pernah Hampir Tinggalkan Manchester United

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Senin, 27 Apr 2020 09:29 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - MARCH 08: Scott McTominay of Manchester United celebrates after he scores his sides second goal during the Premier League match between Manchester United and Manchester City at Old Trafford on March 08, 2020 in Manchester, United Kingdom. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Scott McTominay hampir meninggalkan Manchester United di masa lalu. (Foto: Getty Images/Laurence Griffiths)
Manchester -

Gelandang Manchester United Scott McTominay pernah menolak dipinjamkan. McTominay bersabar sebelum akhirnya mampu membuktikan dirinya.

Pesepakbola berusia 23 tahun itu merupakan lulusan akademi MU yang promosi ke tim utama pada 2017 saat masih dilatih Jose Mourinho. Namun, setelahnya McTominay diberi opsi untuk dipinjamkan untuk mengembangkan kemampuannya yang kemudian ditolak.

Saat tongkat kepelatihan MU beralih dari tangan Mourinho ke Ole Gunnar Solskjaer, kepergian Marouane Fellaini ke Shandong Luneng menjadi berkah bagi McTominay. Ketika itu Celtic ingin meminjam dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada prosesnya, keputusan McTominay untuk bertahan di MU terbukti tepat. McTominay menjadi bagian penting di lini tengah Setan Merah dan sudah membuat 74 penampilan di seluruh kompetisi dengan sumbangan tujuh gol sampai sekarang.

"Sekitar 1,5 tahun lalu ada waktu saat (dipinjamkan) mungkin menjadi sebuah kemungkinan, tapi kemudian seseorang lain pergi atau sejenisnya. Lalu kesempatan Anda datang dan Anda harus mengambilnya," ungkap McTominay kepada UTD Podcast.

ADVERTISEMENT

"Anda mendengar banyak sekali cerita tentang pemain-pemain yang dipinjamkan, dan banyak hal berbeda seperti itu dan aku selalu berpikir bahwa aku tidak menginginkannya. Aku ingin membuktikan diri di sini dahulu dan kalau memang tidak berhasil, maka Anda harus pergi ke tempat lain."

Pemilik 12 caps di timnas Skotlandia itu menegaskan pentingnya tetap membumi, terlepas dari segala kemewahan yang ditawarkan klub seperti Manchester United.

"Bagiku, Anda mendengar banyak cerita tentang mendapatkan kemewahan hidup di Manchester United dan orang-orang meremehkannya: seperti makanan di kantin, peralatan Anda disiapkan setiap pagi untuk Anda," sambung gelandang Skotlandia ini.

"Orang-orang mengira begitu dan Anda harus selalu ingat dari mana Anda berasal, dan oleh karena itu selalu hargailah apa yang orang-orang lakukan untuk Anda. Aku merasa kultur semacam itu dibawa untuk kami."




(rin/raw)

Hide Ads