Patrice Evra pernah diancam dibunuh oleh narapidana pendukung Liverpool. Momennya terjadi usai mantan bek Manchester United itu ribut dengan Luis Suarez.
Evra dan Suarez, striker Liverpool, pernah bersitegang dalam pertandingan Liga Inggris di Anfield, 15 Oktober 2011. Ketika itu, Suarez dihukum berat karena diduga berkata-kata rasis ke Evra.
Suarez disanksi larangan bermain di 8 laga, plus denda 40 ribu paun, yang membuat banyak pendukung The Reds kesal. Setelahnya, Evra mengaku mendapat banyak ancaman pembunuhan, sampai membutuhkan pengawalan ke mana-mana.
"Manchester United mendapat banyak kiriman surat ancama tentangku. Banyak yang bilang, 'Kami berada di penjara, kami pendukung Liverpool. Saat kami bebas, kami akan membunuhmu dan keluargamu," kata Evra dalam podcast resmi MU, yang dilansir Metro.
'Selama dua bulan, aku punya petugas keamanan di mana saja. Mereka tidur di depan rumahku. Kemana saja aku pergi, mereka mengikutiku."
"Itu waktu-waktu yang sulit, tapi aku tidak takut. Keluargaku takut, ibu dan saudara laki-lakiku, tapi aku tidak takut. Aku tak mengerti kenapa orang begitu benci denganku. Mereka tidak tahu yang sebenarnya," ungkapnya.
Evra, yang kemudian pindah ke Juventus, Marseille, dan West Ham United itu mengaku berusaha mengontrol emosinya saat berseteru dengan Suarez. Pria yang kini berusia 38 tahun itu juga mengakui sempat ikut berkata kasar.
"Saya ingat, dalam pertandingan itu, saya berbicara pada diri saya sendiri, 'Jika memukulnya sekarang, orang akan melihatmu sebagai sosok yang buruk, orang akan melupakan apa yang dia katakan. Saya berbicara kepada diri saya sendiri, 'Jangan lakukan, jangan lakukan'. Saya tidak fokus selama pertandingan," kenang Evra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengakui kepada komisi disiplin telah mengucapkan sepatah kata dalam bahasa Spanyol hanya sekali, hanya sekali. Aku tidak pernah menggunakan kata-kata itu dengan cara menghina, dan jika itu menyinggung siapa pun, aku ingin meminta maaf untuk itu," ungkapnya.
(yna/mrp)