Gelandang Manchester City Kevin de Bruyne mengaku, dirinya sempat kewalahan sistem taktik yang diusung manajer Pep Guardiola. De Bruyne sampai pusing dibuatnya.
De Bruyne bergabung Man City pada musim panas 2015, setahun sebelum kedatangan Guardiola dari Bayern Munich. Di bawah manajer Catalonia itu, De Bruyne nyaris tidak tergantikan di lini tengah sehingga sudah membuat 168 penampilan.
Tidak bisa dipungkiri De Bruyne semakin bersinar bersama Guardiola usai membukukan 73 assist dan 34 gol. Di musim ini saja, De Bruyne mengemas 16 assist di Liga Inggris, mengejar rekor assist dalam semusim yang dipegang Thierry Henry (20).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kesulitan di awal, namun De Bruyne sudah lebih gampang menerapkan ide-ide sang manajer. "Well, kurasa cukup mudah," ungkap dia kepada pebasket LA Lakers Alex Caruso dalam obrolan video yang digelar Bleacher Report.
"Aku tidak tahu. Aku bisa paham terkadang dia memang menjelaskan panjang lebar kepada beberapa orang saat dalam sebuah pertemuan. Di sepakbola, Anda punya banyak taktik, tapi tidak seperti di NFL (American Football)," lanjut De Bruyne.
"Kupikir ada pemain-pemain ketika mereka datang dan mereka menjalani beberapa pertemuan dan dia menjelaskan panjang lebar di awal. Seperti futbol, Anda tidak banyak mikir, Anda cuma melakukannya saja."
"Anda mengetahui beberapa hal yang Anda perlu lakukan tapi kemudian di awal orang-orang terheran-heran 'Oh, kepalaku pecah', ungkap gelandang internasional Belgia ini.
Kerjasama De Bruyne dan Guardiola turut mengantarkan City mendominasi sepakbola Inggris dalam dua musim terakhir. The Citizens sukses merengkuh dua titel juara berturut-turut, empat Piala Liga, satu Piala FA dan Community Shield.
(rin/krs)