Pemain Premier League Bukan Kelinci Percobaan di Tengah Pandemi

Pemain Premier League Bukan Kelinci Percobaan di Tengah Pandemi

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Rabu, 13 Mei 2020 15:40 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - NOVEMBER 10: Virgil van Dijk of Liverpool heads the ball clear as he is put under pressure by Bernardo Silva of Manchester City during the Premier League match between Liverpool FC and Manchester City at Anfield on November 10, 2019 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Liga Inggris tak ingin pemainnya jadi kelinci percobaan (Laurence Griffiths/Getty Images)
London -

Asosiasi Pemain Profesional Inggris (PFA) bersuara keras terkait rencana Premier League bergulir lagi. Pemain tak ingin jadi kelinci percobaan untuk olahraga lain.

Rencana untuk melanjutkan kembali kompetisi terus dibahas Premier League. Yang teranyar, klub-klub sudah melakukan pertemuan pada Senin (11/5/2020) kemarin dengan target bermain lagi pada 12 Juni.

Tentunya klub-klub ingin sepakbola bisa bergulir lagi karena praktis tidak punya pemasukan selama dua bulan ini. Hal ini membuat sejumlah klub melakukan pengetatan termasuk memangkas gaji pemain.

Meski faktor ekonomi kuat bermain di sini, tapi ada juga sisi kesehatan yang harus diperhatikan. Pasalnya pandemi virus corona ini belum berakhir dan bahkan masih belum ada obatnya, sehingga khawatir akan menambah jumlah penderita.



Inggris dengan 'Project Restart Plan' yakin bisa jadi contoh untuk olahraga-olahraga lain di negara itu yang juga disetop karena pandemi. Hal ini lantas menimbulkan pertentangan dari para pemain.

Setelah Raheem Sterling dan Danny Rose, kini giliran Asosiasi Pemain Inggris (PFA) yang bersuara. Menurut mereka, para pemain Liga Inggris tak sepatutnya dijadikan kelinci percobaan.

"Tidak mudah memang ketika kmi berdiam diri selama lebih dari enam minggu di rumah, dan tiba-tiba saja kami harus jadi yang pertama memulai di tengah pelonggaran lockdown ini," ujar Chief Executive PFA, Gordon Taylor, seperti dikutip Sky Sports.

"Para pemain tidak ingin dijadikan kelinci percobaan agar bisa diterapkan di seluruh lapisan olahraga profesional lainnya," sambungnya.

"Harus imbang antara keselamatan serta upaya untuk mengembalikan kehidupan normal secepatnya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(mrp/yna)

Hide Ads